Kajian
Tauhid Sebagai Ruh Peradaban Islam

Tauhid Sebagai Ruh Peradaban Islam

Setiap bangsa ingin senantiasa meninggalkan peradabannya untuk generasi selanjutnya, demikian juga umat Islam di mana pun berada tentunya harapan besar kita agar dapat melestarikan dan mewariskan nilai-nilai peradaban Islam yang telah diajarkan Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Di antara nilai yang paling mendasar dimensi yang paling pokok dalam peradaban Islam, sebagaimana yang disampaikan Prof Dr Muhammad Imarah “Esensi atau Ruh dari peradaban Islam itu sejatinya adalah tauhid, apapun bentuk dari kemajuan peradaban umat Islam tidak boleh meninggalkan unsur tauhid”.

Dalam setiap elemen atau dimensi peradabannya lawan dari tauhid ini adalah syirik. Tauhid berarti mengesakan meyakini Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai Dzat yang Maha Esa tanpa ada sekutu yang menyamainya. Syirik berarti menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam peribadatan dan keyakinan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam senantiasa seringkali menyampaikan peringatannya kepada para sahabat dan umat Islam agar senantiasa berpegang teguh dengan prinsip-prinsip tauhid dan meninggalkan/menjauhi hal-hal yang berbau syirik karena perbuatan syirik termasuk dalam keyakinan sangat berbahaya terhadap esensi dari tauhid itu sendiri Shallallahu Alaihi Wasallam diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr Radhiallahu Anhu bersabda dikutip oleh Imam Ahmad dalam sebuah riwayat hadits Shahih “Barangsiapa yang nanti berjumpa dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala tanpa menyekutukannya dengan apapun maka jaminannya kesalahan dosa apapun yang pernah ia lakukan akan dilebur selama keyakinan dan akidah tauhidnya benar-benar tulus murni sesuai dengan apa yang diajarkan Baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Sebaliknya Barangsiapa yang sampai mati dalam keadaan musyrik dengan syirik yang jelas-jelas menyekutukan Allah dalam peribadatan, contohnya kebaikan apapun yang pernah ia lakukan sekecil dan sebesar apapun tidak akan ada gunanya kelak di akhirat”.

Pemateri : Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A.

Source: https://youtu.be/wdFpTvSOFOY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *