Setiap Orang Tidak Lepas Dari Dosa dan Salah
Ketika kita selesai shalat setelah kita takbir membaca Al-Fatihah kita rukuk kita sujud dan akhirnya ditutup dengan salam. Apa yang kita baca? Yakni ‘Astagfirullahaladzim alladzi la ilaha illallah hu, Astagfirullahaladzim’ tiga kali kita baca. Habis shalat yang kita tahu persis nyaris tidak ada dosa, setelah kita shalat itu kita membaca istighfar tiga kali ‘Astagfirullahaladzim’ Ya Allah ampunilah saya, Engkau Yang Maha Agung. Sebetulnya ini adalah menunjukkan bahwa kita sebagai manusia. Selama kita sebagai manusia pasti tidak luput dari dosa dan salah. Tidak pernah manusia bebas dari salah dalam kondisi apapun. Mereka pasti akan melakukan perbuatan salah. Setiap Bani Adam pasti akan berbuat salah. Orang-orang yang berbuat salah itu yang baik adalah orang yang sadar akan kesalahannya, kemudian langsung bertobat kepada Allah untuk minta ampun. Tidak mungkin orang tidak kena salah atau dosa. Oleh karena itu di dalam doa setelah shalat ini jelas kita harus minta ampun kepada Allah. Kemudian dituliskan dengan doa yang keselamatan kepada Allah “Ya Allah Engkaulah sumber keselamatan, Engkaulah yang membuat semuanya kita dengan selamat, maka saya kembalikan keselamatan semuanya ada di tangan Engkau ya Allah”. Setelah kita minta ampun kita minta doa kepada Allah supaya di selamatkan hidup kita. Kita selalu memohon keselamatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kita sebetulnya tidak boleh merasa PD (Percaya Diri), di dalam Al-Qur’an Allah berfirman “Jangan Engkau merasa suci. Jangan Engkau terlalu PD dirinya terlalu tidak punya kesalahan ataupun dosa”. Ayat ini mengatakan bahwa kita diingatkan kita semuanya adalah punya dosa dan kesalahan kepada siapapun sama makhluk, terutama kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jika ada teman yang berbuat dosa kita doakan “Ya Allah mudah-mudahan teman saya diberi petunjuk dan segera sadar untuk tidak melakukan dosa”. Bukan kita kemudian menunjuk itu lihat Si A yang sering melakukan dosa pekerjaannya maksiat dan sebagainya. Jangan sampai kita seperti itu. Tapi kita justru mendoakan agar teman kita itu diberi petunjuk oleh Allah untuk kembali ke jalan yang yang benar. Seburuk-buruk orang pasti dia ada kemungkinan bisa berbuat baik, sebaik-baik orang sebaliknya bisa juga dia berbuat jelek. Allah menentukan di dalam Al-Qur’an ketika manusia ini mempunyai kecenderungan fujur berbuat dosa, maka kita harus selalu kembali kepada Allah untuk minta ampun. Semua orang punya potensi untuk berbuat dosa. Di samping itu kita mempunyai potensi untuk takwa yakni berbuat baik, berbuat takwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sekaligus di dalam dalam diri kita ada fujur ada takwa, kita tinggal pengendaliannya ke mana. Kalau kita sadar bahwa ini adalah fujur maka kita alihkan kepada perbuatan yang takwa yakni perbuatan yang yang baik-baik.
Pemateri : Dr. Drs. H. Nur’l Yakin Mch, SH., M.Hum.
Source: https://youtu.be/bmY_gxvml1Q