Renungan HARDIKNAS : Urgensi Pendidikan dalam Islam

Penceramah: Moh Farhan Husain, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I.
LINK: https://youtu.be/dzMxTt2WywE
Pada hari ini, Jumat, 2 Mei 2025 merupakan hari yang luar biasa; satu sisi bahwa hari ini merupakan hari Jumat hari yang terbaik, di satu sisi bahwa 2 Mei adalah merupakan hari pendidikan nasional. Terkait dengan masalah pendidikan apalagi kita yang berada di lingkungan civitas akademika Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) harus mengetahui bahwa jalan kita di dalam pendidikan ini merupakan jalan yang terbaik di sisi Allah. Apalagi yang pertama Islam memandang pendidikan sebagai hal yang sangat utama di dalam keberagaman.
Ketika zaman dahulu Rasulullah melihat hiruk pikuk daripada masyarakat jahiliah, kemudian Rasulullah memutuskan untuk bertahan di Gua Hira. Kemudian Rasulullah mendapatkan ayat pertama/mendapatkan wahyu pertama, yaitu perintah terkait dengan iqra sebagaimana yang ada di dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 “Sungguh sangat menarik luar biasa Islam merupakan agama yang tidak sekedar ritualitas ibadah di dalamnya tetapi Islam adalah dinus sqafah. Agama peradaban yang pondasi utamanya adalah ilmu pengetahuan. Maka sungguh menarik kenapa Islam tidak diturunkan di Yunani atau Romawi yang saat itu keilmuannya sudah berkembang pesat. Kita mengenal ada Aristoteles, ada Plato, ada Sokrates. Bahkan ketika para hadirin membuka kitabnya Imam Al-Ghazali yang berjudul At-Tahafudul Falasifah, Imam Ghazali menuliskan nama Aristoles yang bermakna Aristoteles menunjukkan pemikiran keilmuan orang-orang yang ada di sana sudah luar biasa. Tetapi Allah tidak memilih Yunani sebagai tempat lahirnya Islam. Demikian pula ketika kita bergeser ke Afrika, ada Mesir. Mesir memiliki peradaban yang luar biasa yang ditunjang dengan keilmuan yang hebat. Sampai sekarang kita masih melihat adanya piramida yang disusun demikian rupa menunjukkan kekuatan teknologi saat itu. Betapa sangat maju luar biasa. Tetapi Islam tidak ditempatkan lahir di sana. Tetapi kemudian Allah memilih Arab, Makkah di mana kita tahu bahwa di lembah yang tandus itulah maka Islam kemudian muncul di sana. Dan ternyata ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah bukan perintah untuk shalat. Padahal shalat adalah amal yang paling utama yang akan dihisab oleh Allah di hari kelak kemudian. Demikian pula bukan perintah untuk puasa atau berzakat, berinfak yang pertama kali diperintahkan Allah. Padahal kita tahu bahwa yang namanya berinfak dan bersedekah adalah amalan yang tidak hanya berdim secara vertikal, tetapi dimensi sosial yang luar biasa. Tetapi Allah memilih, yaitu perintah yang pertama yang diberikan kepada kita semuanya adalah iqra bismi rabbik. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu. Tentu kita tahu bahwa membaca adalah merupakan sebab pondasi ilmu pengetahuan. Artinya bahwa Islam memang agama yang sangat menghormati pendidikan. Tetapi kita diingatkan oleh Allah ketika kita iqra membaca maka jangan lupa untuk bismi rabbik menyebut nama Allah. Sebab semua hakikatnya ilmu adalah miliknya Allah. Maka mintalah kita kepada yang punya ilmu. Maka Allah akan berikan kepada kita baik secara dimensi khusul ataupun dimensi wusul yang langsung Allah berikan kepada diri dan kehidupan kita.
Di dalam ayat yang lain Allah juga menegaskan kepada kita senantiasa harus merenungkan bahwa di setiap penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan malam ada tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir tentu yang berpendidikan. Siapa mereka orang-orang yang senantiasa berpikir menjadi ulul albab, menjadi orang yang berpendidikan, mereka memadukan antara mengingat kepada Allah, berdzikir kepada Allah di setiap kegiatannya. Tetapi tidak cukup dengan itu, maka totalitas di dalam mereka melakukan riset ilmiah itu dipadukan. Tidak ada keberagamaan bagi orang yang tidak menahayunakan akal pikirannya untuk secara optimal mengkaji problematika yang ada.
Di dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah menyampaikan “Orang yang mereka berjalan ke jalan ilmu, ke jalan pendidikan maka sesungguhnya mereka adalah sedang berjalan yaitu menuju surganya Allah. Yang kedua, Islam memandang orang yang beriman dan berpendidikan memiliki ilmu dengan derajat yang tinggi”. Di dalam Al-Qur’an surah Al-Mujadalah ayat 11 disampaikan “Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu atas beberapa derajat”. Dan bahkan ketika kita renungkan, kenapa yang namanya yaitu Nabi Adam diberikan oleh Allah kemuliaan sampai-sampai para malaikat diperintah untuk hormat kepada Adam. Ternyata salah satunya karena Allah memberikan pembelajaran pengetahuan, memberikan pendidikan kepada Nabi Adam atas segala macam teori-teori yang ada. Maka kemudian Nabi Adam akhirnya mendapat kemuliaan bahkan melebihi mulianya para malaikatnya Allah. Yang terakhir adalah bahwa ternyata di dalam Islam pendidikan itu merupakan ibadah. Belajar adalah ibadah. Bahkan di dalam haditsnya Rasulullah menegaskan thalabul ilmi faridatun ala kulli muslimin wa muslimatin. Tuntutlah ilmu karena menuntut ilmu itu merupakan fardhu bagi orang muslim laki-laki maupun perempuan. Oleh karenanya, bagi kita kaum muslimin di dalam rangka memperingati hari pendidikan. Mari kita tingkatkan semangat kita. Jihadnya kita adalah melalui pendidikan. Mudah-mudahan semua yang kita lakukan akan bernilai ibadah di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin.