Rahmat Sebagai Puncak Ajaran Islam
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan sifat rahmat sebagai puncak dan esensi dari setiap akhlak puji yang merupakan sifat kesempurnaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Keteladanan Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan menjadi substansi nilai ajaran agama Islam betapa luasnya sifat rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menjadikan kita sebagai orang yang beriman akan senantiasa optimis penuh dengan harapan terhadap rahmat dan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Keberkahan nikmatnya yang tiada taranya betapa luas rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala jikalau setiap hamba manusia kita yang tidak pernah luput dari salah dan dosa kecil ataupun besar, kalau kita senantiasa ingat akan luasnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Maka sedikit pun kita tidak akan pernah putus asa dari rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala tersebut.
Dalam sebuah hadits yang shahih diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim menggambarkan luasnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala diriwayatkan Baginda Nabi bersabda “Allah membagi sifat rahmatnya ke dalam 100 bagian Asmaul Husna, 99 bagian masih disimpan oleh Allah untuk disiapkan nanti di akhirat”. Yang sudah diturunkan di Bumi untuk kita dalam kehidupan dunia ini hanya satu bagian saja. Dari satu bagian Rahmat yang diturunkan Allah itulah seluruh makhluk-Nya termasuk manusia, hewan, saling menyayangi, saling mengasihi begitu luasnya rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sampai ketika ada induk kuda mengangkat kakinya dari anaknya agar tidak mengenai anak kuda tersebut bagian dari refleksi dari rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.
Kita sebagai insan mukmin yang beriman mari kita senantiasa tunjukkan esensi dan substansi dari nilai ajaran-ajaran agama kita dalam bentuk rahmat kasih sayang kepada siapapun pada diri kita, kolega, teman sejawat kita, keluarga kita, masyarakat kita, secara umum baik masyarakat nasional maupun internasional. Kita semuanya sangat membutuhkan puncak dan esensi dari nilai keislaman itu yaitu Rahmat untuk seluruh alam semesta.
Pemateri : Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A.
Source: https://youtu.be/dQwAVnJ7ezk