Parenting: Dialog Ayah Sangat Penting …!!!
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Senin 27 Mei 2024
Pemateri : Moh Farhan Husain, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I. Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Ketika kita melihat di dalam parenting kehidupan kemudian kita melihat misalnya ada alum madrasatul ula bahwa ibu adalah merupakan madrasah yang pertama bagi anak-anaknya maka kemudian terkadang hal ini dimaknai secara leterlek oleh sang ayah kemudian sang ayah ketika di rumah membisu buta tidak mau untuk ikut mengurusi terkait dengan komunikasi edukatif yang terjalin antara orang tua dan putranya karena berpedoman bahwa kegiatan pengasuhan kegiatan edukasi di rumah lebih besar dipasrahkan kepada sang Ibu dibandingkan sang ayah maka dari ini mari kita mencoba untuk melihat bagaimana kemudian Al-Qur’an memandang dialog yang terjadi antara orang tua dan anak apakah ayah porsinya lebih banyak ibu yang harus berkomunikasi edukatif kepada sang anak ataukah malah sebaliknya sang ayah yang harus proaktif dalam kerangka melakukan komunikasi edukatif terhadap putra putrinya sehingga mampu menghasilkan generasi yang Khaira Ummah generasi yang Dunya Hasanah.
Ada tesis yang menarik yang ditulis oleh Sahlah. Dimana Sahlah ini adalah mahasiswa Magister yang lulus di Ummul Qura beliau menjelaskan terkait dengan tesis hiwarul ababil abna fil qur’anil karim tarbiah ada sebuah tesis yang ditulis oleh beliau yang berjudul “Dialog antara orang tua terhadap anak dan aplikasinya terhadap teori pendidikan Islam”. Setelah melakukan penelitian yang mendalam ternyata di dalam Al-Qur’an ditemukan sekitar ada 17 dialog yang terjadi antara orang tua dan juga anaknya ada satu dialog di Al-Qur’an yang menceritakan dan menggambarkan adanya orang tua lengkap ayah dan ibu melakukan proses komunikasi edukatif terhadap putranya ada dua ayat yang menjelaskan cerita tentang komunikasi yang dibangun oleh ibu terhadap anaknya dan uniknya ada 14 ayat yang terjadi komunikasi antara sang ayah terhadap anaknya artinya di dalam Al-Qur’an lebih banyak porsi dialog yang terjadi antara Ayah terhadap putranya.
Oleh sebab itu maka ketika kita ingin di dalam proses pendidikan parenting keluarga menghasilkan generasi yang terbaik maka asumsi bahwa ayah adalah orang yang hanya bekerja di luar kemudian istri atau sang ibu kita pasrah secara totalitas pendidikan anak-anak kita, itu adalah kurang tepat sebab bagaimanapun adanya Ayah merupakan tulang punggung keluarga sekaligus kepala keluarga yang walaupun di luar bekerja maka sampai rumah pun jangan sampai kita melalaikan pendidikan kepada anak-anak kita khususnya terkait dengan komunikasi edukatif yang harus terbangun di antara 14 ayat yang menceritakan terkait dengan komunikasi edukatif yang dilakukan oleh ayah terhadap anaknya di antaranya sudah sangat berhasil misalnya cerita tentang Nabi Yakub cerita tentang Nabi Ibrahim cerita tentang Luqmanul Hakim dan lain sebagainya yang ketika kemudian kita lihat keberhasilan di dalam edukasi terhadap putra-putrinya karena materi muatan yang diberikan oleh sang ayah terhadap anaknya adalah berfokus kepada masalah tauhid. Oleh sebab itu maka pondasi awal di dalam pendidikan yang harus kita tanamkan terhadap keluarga kita adalah pendidikan ketauhidan akidah yang harus mengakar kuat di dalam sanubari kehidupan putra-putri kita maka sebagaimana yang diceritakan di dalam Al-Qur’an Nabi Ibrahim, Nabi Yakub pun juga berpesan kepada anak-anaknya “Janganlah kalian wafat kecuali dalam kondisi yang Islam” oleh sebab itu maka tidak salah Ibu berperan penting di dalam pendidikan keluarga namun sangat salah jika ayah membisu buta tidak mau cawe-cawe terhadap pendidikan yang ada di dalam keluarga. Oleh sebab itu di dalam menghasilkan generasi yang baik marilah kita sebagai sang Ayah untuk kemudian melakukan komunikasi edukatif yang baik terhadap putra-putri kita khususnya kita berikan materi muatan terkait dengan akidah sehingga akan menghasilkan generasi yang Insyaallah baik.