Mensyukuri Setiap Nikmat Allah SWT
Kajian Khutbah Jumat – Jumat 10 Mei 2024
Pemateri : Dr. H. Choeroni, S.H.I., M.Ag., M.Pd.I Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Bagaimana cara menggapai hidup bahagia? Tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam karena dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 97 Allah berfirman “Barangsiapa mengerjakan kebaikan baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman maka pasti akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. Imam Al-Qurtubi menjelaskan bahwa terdapat beberapa tanda hidup bahagia
- Rezeki yang halal; rezeki yang halal membuat hidup menjadi bahagia dan berkah, segala urusan menjadi mudah, keluarga penuh sakinah mawadah warrahmah, putra-putrinya soleh solehah, jiwa raga semangat untuk ibadah, harta melimpah ruah bisa digunakan untuk beribadah ibadah haji dan umrah di Mekkah Madinah dan meninggal dengan predikat Husnul Khatimah.
- Qanaah; ridha dengan pemberian Allah dalam Bahasa Jawa disebut dengan nrimo ing pandung menerima terhadap bagian yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala seseorang yang memiliki uang banyak, jabatan tinggi, harta yang melimpah ruah namun tidak memiliki sifat qanaah ia akan selalu kurang, serakah, rakus dan tentunya hidupnya tidak akan bahagia. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hadis riwayat Imam Muslim dan dalam Sahih Muslim beliau bersabda “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam diberikan kecukupan rezeki dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya” Lalu bagaimana agar kita bisa qanaah? Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam hadits riwayat Imam Muslim “Lihatlah orang yang ada di bawah kalian Jangan melihat seseorang yang ada di atas kalian hal tersebut agar kalian tidak melemahkan nikmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diberikan kepada kalian” sebagai contoh; seseorang yang memiliki mobil harus bersyukur karena masih banyak orang yang naik motor dan tidak mampu membeli mobil, mereka yang naik motor harus bersyukur karena masih banyak orang yang naik sepeda dan tidak mampu membeli motor, orang yang naik sepeda juga harus bersyukur karena masih ada yang berjalan kaki dan tidak mampu membeli sepeda, begitu juga orang yang berjalan kaki harus bersyukur karena masih ada orang yang tidak bisa berjalan dan begitu seterusnya. Orang yang memiliki sifat qanaah menunjukkan hidupnya bahagia dan tidak susah.
- Pertolongan Allah; untuk melakukan kebaikan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagaimana agar kita mendapatkan Pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Allah berfirman dalam surah Muhammad ayat 7 yang artinya “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” menurut imam At-Thabari dalam tafsir Jami’ul Bayan Juz 21 halaman 191 “Allah akan menolong orang-orang yang beramal sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala yaitu orang yang berjuang di jalan Allah seperti orang yang menuntut ilmu mengajar di lembaga keilmuan, orang yang memakmurkan masjid dan sesamanya” merekalah orang yang akan mendapatkan Pertolongan Allah hidupnya akan di ridhai dengan kebahagiaan.
- Merasakan manisnya ibadah dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari “Ada tiga orang yang dapat menemukan manisnya keimanan; yang pertama adalah orang yang lebih mencintai Allah dan Rasul dibanding lainnya yang kedua orang yang mencintai seseorang karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang ketiga orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana Ia benci dimasukkan ke neraka”
Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah agar kita menggapai Kebahagiaan adalah memperoleh rezeki yang halal, qanaah menerima apa yang telah diberikan Allah, mendapatkan Pertolongan Allah dalam ketaatan dan dapat merasakan nikmatnya iman.