Kajian
Memahami Tafsir Dan Urgensinya

Memahami Tafsir Dan Urgensinya

Surah Ali Imran ayat 7, ayat tersebut diterangkan bahwa firman Allah dalam Al-Qur’an itu mengandung dua unsur. Yang pertama ayat-ayat muhkamat; hukum-hukum yang sudah jelas. Yang kedua adalah ayat-ayat mutasyabihat, ayat-ayat mutasyabihat ini memerlukan pemahaman khusus untuk mengetahui maknanya atau yang lebih dikenal dengan tafsir. Menurut Ibnu Abbas dalam kitab hasiyatus showi Juz 1 dijelaskan bahwa tafsir Al-Qur’an itu ada empat. Yang pertama tafsir orang bodoh. Penjelasan yang orang bodoh pun mengetahuinya hannah seperti ayat qul huwallahu Ahad bahwa Allah itu Esa, orang tidak pernah belajar bahasa Arab pun ketika disampaikan penjelasan tersebut bisa memahami. Lam yalid walam yulad “Allah itu tidak dilahirkan dan juga tidak melahirkan seorang anak”. Yang kedua tafsir yang didasarkan pada pemahaman bahasa arab ifu ariah seperti ayat dalam surat Thaha ayat 18 dalam ayat tersebut dimaknai secara tekstual bahwa ini adalah tongkatku, Nabi Musa yang aku gunakan untuk berjalan dan aku gunakan untuk memukul kambing tapi dalam tafsir ini memiliki makna yang berbeda karena berkaitan dengan bahasa Arab yang khusus, terkait dengan istilahnya balaghah. Makna yang tersebut dalam pengetahuan bahasa Arab dan balaghah bukan memukul kambingku tetapi memukul dedaunan sehingga jatuh untuk kemudian dimakan kambingku ini adalah tafsir yang kedua menggunakan pemahaman bahasa Arab. Yang ketiga adalah tafsir yang tidak bisa dipahami, tidak bisa diketahui kecuali oleh ulama rasikun ta’rif ulama rikun sebagaimana ayat yang keempat adalah ayat yang maknanya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Lalu bagaimana ulama asikun yang dapat menggali makna-makna Al-Qur’an yang tidak bisa dimaknai oleh sembarangan orang Insyaallah pada pertemuan berikutnya akan kami sampaikan tentang ciri-ciri ulama asikun yang dapat memahami ayat Al-Qur’an atau ayat-ayat mutasyabihat yang tidak dapat diketahui oleh manusia secara awam, orang awam baik dengan bahasa Arab sekalipun tidak dapat diketahui kecuali mereka yang digolongkan sebagai ulama.

Source: https://youtu.be/MeYeYnngZ70

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *