Kisah Inspiratif Abdurrahman Bin Auf
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Kamis 11 Januari 2024 Pemateri: H. Samsudin Salim, S.Ag, M.Ag
Lokasi: Masjid Abu Bakar Assegaf
Salah satu hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi Nabi pernah bersabda “Ada 10 orang yang dijamin masuk surga, Abu Bakar dia masuk surga, Umar dia berada di surga, Utsman dia berada di surga, Ali Zubair, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah Saad bin Abi Waqqas” mereka semua dijamin masuk surga. Di antara 10 sahabat yang dijamin masuk surga marilah sejenak kita lihat bagaimana salah satu sahabat yang disebutkan kelak akan masuk surga yaitu Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman bin Auf merupakan salah satu sahabat nabi yang memiliki kisah inspiratif. Abdurrahman bin Auf merupakan dagar yang kaya raya ia tak pernah ragu untuk mengeluarkan harta demi kepentingan dakwah Islamiah ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyampaikan bahwa Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat yang akan masuk surga. Ia pun tidak merasa sombong justru khawatir karena ia merasa tidak layak sebab ia bukanlah siapa-siapa padahal Abdurrahman bin Auf berjasa dalam pembangunan dan perkembangan agama Islam pada saat Nabi Abdurrahman bin Auf memberikan 3.000 dinar atau setara dengan 6 Triliun saat wafat demi perkembangan agama Islam, menjelang akhir hayatnya ia memberi hartanya kepada 100 orang yang terjun ke Perang Badar dengan masing-masing 400 dinar.
Kisah sahabat Nabi yang menginspirasi untuk bersedekah dan berjuang di jalan Allah ini sangatlah menarik. Abdurrahman bin Auf tidak serakah dan justru berlapang dada menggunakan hartanya demi kepentingan agama. Salah satu kisah yang menarik adalah pada saat Abdurrahman bin Auf ini membersamai Nabi di saat hijrah ia rela meninggalkan perkebunan kurma yang meninggalkan kekayaan berupa ratusan unta hanya untuk membersamai hijrah Nabi ke Madinah dan ini dibaca oleh kaum Anshar mereka semua memberikan apresiasi dan rasa salut yang luar biasa, mau-maunya ia meninggalkan harta kekayaan yang demikian melimpah hanya untuk membersamai Nabi. Sesampainya di Madinah kemudian kaum Anshar ini sudah menyiapkan segalanya untuk Abdurrahman bin Auf sebagai wujud apresiasinya; kami siapkan rumah, kami siapkan harta, kami siapkan segalanya untukmu wahai Abdurrahman bin Auf, tapi apa kata Abdurrahman bin Auf “Semoga Allah memberkatimu dalam hartamu dan keluargamu aku tidak butuh semuanya cukup tunjukkan kepadaku di mana letak pasar aku akan berniaga disana.” Dari jawaban ini menunjukkan bahwa seorang Abdurrahman bin Auf ini adalah sahabat Nabi yang memiliki karakter penderms dia tidak butuh bantuan orang lain, dia terbiasa memberi dia terbiasa bersedekah sekalipun dalam keadaan sulit dia tetap ingin mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Inilah barangkali sekelumit bagaimana karakter penderma senantiasa memberi dan berbagi peduli dan suka memberi itulah karakter penderma dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. Mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa menuntun kita menjadi orang-orang yang senantiasa peduli dan suka berbagi kepada sesama.