Keagungan Akhlak Nabi SAW
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur Rabu
Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag
Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah sosok yang memiliki karakter dan kepribadian unggul sehingga beliau mendapatkan apresiasi dan respect dari masyarakat luas sepanjang sejarah. Keagungan akhlak Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam pun diabadikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam firman-Nya pada surah Al-Qalam ayat 4 “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang turun salah satu akhlak Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam”. Yang patut kita teladani adalah kebaikannya kepada pengemis Yahudi yang buta diriwayatkan hampir setiap hari ada seorang pengemis Yahudi yang buta setiap hari dia selalu mencaci memaki dan mencela Nabi Muhammad, ia berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, Muhammad itu pembohong, Muhammad itu tukang sihir jangan dipengaruhi olehnya” namun Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah memarahinya justru yang dilakukan oleh Rasulullah hampir setiap hari adalah memberikannya makanan dan menyuapinya dengan penuh lemah dan lembut dan itu dilakukan terus oleh Nabi hingga akhirnya beliau dipanggil oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sepeninggal Rasulullah tidak ada yang melanjutkan satu saat Abu Bakar pernah bertanya kepada Aisyah “Rutinitas apa yang biasa dilakukan oleh Rasulullah sedangkan aku ini belum melakukannya” kemudian Aisyah menjawab “Nabi itu setiap hari selalu mengunjungi seorang pengemis buta Yahudi dan ia tinggal di sudut pasar Madinah” keesokan harinya Abu Bakar datang ke sana dan lalu menyuapinya. Apa yang terjadi si pengemis buta itu? Kemudian “Engkau pasti bukan orang yang biasa, orang yang biasa menyuapiku selalu mengawalinya dengan melembutkan makanan dan menyuapiku dengan kelembutan, benar?” kata Abu Bakar “Aku memang bukan orang biasa menyuapi aku adalah sahabatnya aku adalah salah satu sahabatnya dan orang yang mulia itu kini telah tiada, Dialah Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam” mendengar penuturan Abu Bakar itu kemudian menangis “Benarkah bahwa orang yang biasa datang menyuapiku itu adalah Muhammad dan dia orang yang biasa aku maki aku caci benar?”.
Itu adalah salah satu kemuliaan akhlak Rasul. Lalu pelajaran apa yang bisa kita ambil? Yang pertama; buat baiklah tanpa pandang dulu, baik kepada sesama muslim sesama manusia dan sesama makhluk Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Lalu yang kedua; berbuat baiklah kapan pun dan di mana pun.
Source: https://youtu.be/vUrc2VpNjCo