Jaga Layanan Sesuai Prinsip Syariah, RSI Sultan Agung Semarang Laksanakan Survei Istiqomah Resertifikasi RS Syariah
Semarang, rsisultanagungsemarang.co.id – Dalam upaya menjaga amanah DSN MUI dan masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai prinsip syariah, RSI Sultan Agung Semarang kembali melaksanakan survei istiqomah resertifikasi rumah sakit syariah.
Survei istiqomah resertifikasi rumah sakit syariah RSI Sultan Agung Semarang yang mendatangkan tim assesor dari Mukisi (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia) pusat ini diadakan di ruang auditorium pada hari Kamis, 25 Mei 2023.
Dua assesor yang bertugas adalah Prof. Dr. drg. Wahyu Sulistiadi, MARS dan dr. H. Bima Achmad Bina Nurutama, MPH. Selain dari assesor Mukisi Pusat, turut hadir jajaran BOD, direksi, dewan pengawas syariah, tim resertifikasi syariah, serta pejabat struktural dan fungsional RSI Sultan Agung Semarang.
Setelah menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars mukisi, Direktur Utama RSISA Semarang, dr. Said Shofwan, Sp.An, FIPP, FIPM memberikan sambutan hangat kepada assessor dan seluruh tim akreditasi.
Dalam sambutannya, dr. Said berpesan ke seluruh pegawai agar konsisten dan istiqomah dalam menjalankan pelayanan yang memenuhi standar syariah. dr. Said juga berharap ada improvement dari RSISA Semarang.
“Menjadi amanah juga untuk kita bisa improvement, bagaimana untuk kemudian menjalankan inovasi implementasi syariah tadi bisa lebih baik, menarik dan menjadi satu hal yang makin dilirik secara nasional,” ucapnya.
Lebih lanjut, dr. Said mengatakan tujuan diadakan survei istiqomah supaya asessor dapat melihat implementasi penerapan prinsip syariah didalam pelayanan kesehatan di RSISA Semarang.
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Wahyu Sulistiadi. Beliau menganggap RSI Sultan Agung telah menjadi ujung tombak penerapan prinsip syariah dalam pelayanan kesehatan di Indonesia dan menjadi rujukan bagi RS Syariah lainnya.
Mengenai survei istiqomah, Prof. Wahyu Sulistiadi mengatakan bahwa akan menjadi lebih baik jika terdapat banyak temuan dari asessor.
“Itu akan memberikan feed back bagi perbaikan standar resertifikasi syariah,” kata Prof. Wahyu Sulistiadi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan paparan mengenai persiapan menuju RS Syariah, capaian indikator mutu dan capaian indikator penilaian standar sesuai perhitungan RS oleh Direktur Utama RSISA Semarang.
Salah satu paparan yang disampaikan oleh dr. Said adalah mengenai indikator mutu syariah tentang penutup dada untuk ibu menyusui.
“Februari kita telah melakukan upaya-upaya perubahan, dan ada improvement disini,” kata dr. Said.
Setelah diimplementasikan, ada pasien yang keberatan dengan alasan hijab yang dipakai tidak nyaman.
“Kemudian kami melakukan inovasi untuk mengubah bentuk hijab tersebut, dan itu Alhamdulillah diapresiasi positif oleh pasien,” imbuhnya. Seusai paparan, acara dilanjutkan dengan telaah dokumen untuk standar pelayanan dan manajemen, lalu dilanjutkan dengan telusur lapangan dan diakhiri dengan exit conferrence.