Beribadah Dengan Menuntut Ilmu dan Berjihad Dengan Meneliti
Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memberikan sebuah petunjuk yang sangat berharga sekali tentang topik atau pembahasan yang memang layak untuk senantiasa dibahas, diobrolkan oleh umatnya. Topik seperti lautan yang tak pernah ada tepinya atau jalan yang tak ada ujungnya akan terus bersambung topik itu adalah ilmu.
Demikian diriwayatkan oleh sahabat Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu bahwasanya Ashabun Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam hadits Al-Fiqh. Para sahabat baginda Nabi setiap kali mereka duduk untuk saling menyapa, ngobrol, berbicara, maka pembicaraan mereka tidak pernah lepas dari yang namanya Al-Fiqh atau Fikih. Dalam hal ini fikih yang dimaksud adalah ilmu. Meskipun mereka berbicara panjang lebar persoalan ekonomi, politik, sosial dan persoalan-persoalan lain, tapi setiap kali mereka berjumpa tidak pernah berhenti untuk membicarakan tentang ilmu.
Ada satu saat di mana mereka berhenti berbicara tentang ilmu. إِلَّا أَنْ يَقْرَأَ رَجُلٌ سُرَطًا Kecuali kalau ada di antara mereka yang sedang membacakan surat Al-Quran Maka sahabat Mu’adz bin Jabal senantiasa memberikan nasihat kepada para sahabat yang lain تَعَلَّمُوا الْعِلْمَةِ “Pelajarilah ilmu apapun ilmu itu”. Imam Ghazali mendefinisikan ilmu yang dimaksud ilmu yang bermanfaat, seluruh ilmu yang bermanfaat masuk dalam kategori ilmu yang dimaksud dalam hal ini mempelajari suatu ilmu karena ridha Allah. Itu bagian dari cerminan ketakwaan rasa takut kita kepada Allah.
Menuntut ilmu itu adalah ibadah. Mengulang setiap ilmu itu ibarat membaca tasbih. Penelitian tentang ilmu itulah jihad dalam konteks keilmuan وَتَعْلِمُهُ لِمَنْ لَا يَعْلَمُ صَدَقًا Mengajarkan ilmu kepada yang tidak tahu adalah sedekah. وَبَذْلُهُ لِأَهْلِهِ قُرْبًا Kalaupun sesama orang yang berilmu, sesama pengkaji, sesama pakar, maka ketika berbicara tentang ilmu adalah kurbah. Cara kita bertaqarrub kepada Allah SWT.
Pemateri : Dr. Sugeng Hariyadi, Lc., M.A.
Source: https://youtu.be/8-3G_gDx69Y