Bergembira Atas Fadl dan Rahmat Allah
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Kamis 11 Januari 2024 Pemateri: H. Tali Tulab, S.Ag., M.S.I.
Lokasi: Masjid Abu Bakar Assegaf
Dalam surat Yunus 58 kita diperintahkan agar bergembira, mengapa bergembira? Karena Allah telah memberikan anugerah dan rahmatnya untuk kita semua. Kita wujud dalam alam nyata ini semua yakin tidak atas permintaan kita karena memang kita sebelum itu tidak ada, enggak mungkin membuat permintaan apapun bahkan orang tua pun tidak menentukan untuk adanya kita buktinya banyak orang tua yang sudah menikah sekian tahun sudah berusaha cukup semangat dengan berbagai pendekatan dan cara tidak punya anak pula itu menunjukkan bahwa keberadaan manusia pemateri dan Anda sekalian dalam kehidupan alam nyata ini adalah benar-benar fadl dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala benar-benar rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala Bahkan ketika kita sadari sebagai manusia penting untuk menjalin hubungan yang baik dengan Allah sang pencipta dengan menjaga keimanan kita dan dengan iman itu kita beribadah beramal saleh menjaga akhlak karimah semua itu sebetulnya adalah juga fadl rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jangan pernah mengandalkan diri untuk ibadah untuk amal saleh untuk menjaga akhlak karimah, prinsip kita harus yakin secara hakiki La haula wala quwwata illa billah secara hakiki kekuatan untuk berbuat baik untuk mendatangkan manfaat itu hanya dengan pertolongan Allah demikian juga amal usaha dan perbuatan apapun yang tujuannya untuk menghindarkan diri dari resiko di dunia ini maupun di akhirat dalam waktu yang sedekat atau yang sejauh yang akan kita alami itu juga tidak mungkin terwujud kecuali dengan pertolongan Allah karena itu penting kita menyadari adanya fadl dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu kita ketika membaca surat apapun dan kita mengacu pada teks mushaf Al-Quran kita akan menemukan ada basmallah disana dan huruf pertama basmallah Bismillahirrahmanirrahim itu dalam bahasa Arab dipahami sebagai minta pertolongan dan siapa yang kita mintai pertolongan dalam Islam adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala itulah pertolongan hakiki yang mungkin bisa kita minta. Bismillah Allah lah yang kita mintai pertolongannya ketika kita beribadah tanpa pertolongan Allah tidak akan pernah bisa bukankah banyak orang pada zaman Nabi kurang apa Nabi mendakwahi mereka sebagai pendakwah terbaik sebagai mubaligh terbaik sebagai guru terbaik tetapi masih ada banyak orang yang tetap saja kafir masih banyak orang yang munafik di samping tentu saja banyak orang yang menerima dakwah Nabi menjadi sahabat yang saleh sahabat yang baik.
Dalam salah satu hadis diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dia dipanggil oleh Nabi kemudian diberikan pelajaran kepada Nabi suatu doa doa itu mungkin sudah populer di telinga kita sering kita dengar mungkin juga sering kita ucapkan kita berdoa dengan doa itu jadi dimaksud adalah Nabi memerintahkan agar sahabat Ibnu Abbas tidak pernah lupa tidak pernah meninggalkan doa itu setelah shalat dan dia sebagai sahabat yang baik mengiyakan perintah Nabi dan selalu berdoa setiap setelah shalat dengan doa itu tidak pernah meninggalkan itulah yang diucapkan oleh sahabat Ibnu Abbas. Tentu saja kalau Ibnu Abbas menerima doa itu layak pula bahkan satu hal yang sangat penting bagi kita untuk mengambil pelajaran dari Ibnu Abbas yang bersumberkan dari Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam tersebut kita penting juga berdoa yang demikian dalam doa itu kita mohon ke Allah untuk diberikan maunah berikan aku maun berikan aku pertolongan untuk bisa berdzikir kepadamu dan minta pertolongan pula untuk bisa bersyukur kepadamu dan yang terakhir minta maunah agar bisa ibadah dengan baik. Dari hadis itu jelas bahwa tiga amalan yang sangat utama yaitu dzikir syukur dan ibadah dengan baik, ternyata dikaitkan dengan maunah Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena itu ketika kita sadar bahwa apapun amal kita kenaikan kita termasuk amal di sini adalah seluruh aktivitas hati kita, seluruh aktivitas fisik kita, seluruh aktivitas pikir kita semua itu ketika bisa terbimbing dalam kebaikan dalam ketaatan semua itu tidak lain karena adanya fadl dan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena itu dengan kesadaran adanya fadl dan rahmatnya itu kita penting untuk menjaga rasa bergembira. Jangan bergembira karena telah melaksanakan shalat tapi bergembiralah karena Allah menganugerahkan kita dibimbing sehingga bisa shalat artinya kita menyadari bahwa shalat itu kita karena anugerah Allah bukan semata-mata karena kemampuan kita yang sangat lemah ini. Demikian juga untuk amalan-amalan saleh yang lain dan andaikata suatu ketika kita ternyata terjatuh dalam hal yang tidak baik shalat yang seharusnya kita wajib dengan ketentuan waktu yang sudah ada jelas kapan ya mulai kapan berakhir tapi kadang-kadang entah karena godaan nafsu atau karena kelalaian kurang perhatian kita ternyata ada pelanggaran. Sadarilah bahwa itu bagian dari iradah Allah Subhanahu Wa Ta’ala artinya tidak ada apapun yang terjadi pada kita kecuali dengan iradahnya tetapi kita juga harus sadar apapun yang kita lakukan ketika ternyata tidak baik penting untuk istighfar dan bertaubat dan ketika kita bisa beristighfar bertaubat pula kita sadari itu bagian dari fadl dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.