Penceramah: dr. H. Masyhudi, AM., M,Kes
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda, خير من من طا ل عمره وحسن عمله “Khoiruman Man Thola ‘Umruhu Wa Hasuna ‘Amaluhu.” – “Sebaik baik seseorang adalah orang yang panjang usianya dan bagus amalnya/perbuatanya”.
Makanya kalau ada orang yang bilang, “Saya kepengin umur yang pas-pasan saja dah. Enggak usah panjang-panjang”. Salah kalau kita berdoa, doa kita juga begitu. Jangan kafal umur atau cukup umur, gak boleh panjang umur. Karena Rasulullah bersabda, “Khoiruman Man Thola ‘Umruhu Wa Hasuna ‘Amaluhu.” Jadi sebaik-baik manusia itu adalah yang panjang umurnya, tetapi tidak berhenti di situ. Panjang umurnya, baik amalnya. Itu khairun nas. Tentu kita kepengin ketika kita itu panjang umur, mungkin sampai 70-80 tahun. Itu ya kita penginnya umur panjang, kita itu tidak menjadi beban. atau merepotkan orang-orang di sekitar kita; anak kita, cucu kita. Kita juga enggak mau umur panjang tapi menjadi beban. Meskipun menjadi beban untuk anak cucu itu merupakan kebaikan tersendiri bagi anak cucu itu. Tapi kalau diri kita, wah nanti biar anak-anak saya apa banyak amalnya, oh banyak kebaikannya nanti besok saya tua tak saya banyak merepotkan dah. Jangan, boleh beramal saleh yang lain tapi jangan merepotkan. Nah, tidak merepotkan itu tidak cukup, tapi kita tetap masih bisa beramal saleh. Panjang umur tapi tetap masih bisa beramal saleh.
Amal saleh itu yang paling banyak dilakukan dengan cara bergerak. Coba perhatikan rukun shalat apalagi sekarang ini rukun dan wajib haji semuanya adalah rukun fi’liah. Rukun yang dengan gerakan, dengan tindakan.
Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalnya. Amal saleh itu lebih banyak dilakukan lewat gerakan tadi ya, beramal yang sifatnya perbuatan. Meskipun tadi sekali lagi ada juga beberapa amal yang tidak perbuatan, tapi paling banyak perbuatan. Perbuatan itu dengan gerak. Gerak itu bisa dilakukan dengan baik kalau kita punya otot dan punya tulang yang sehat dan baik. Karena salah satu komponen yang menjadikan kita kuat untuk bergerak adalah tulang dan otot. Menurut ilmu kedokteran, kalau seseorang sudah berumur 40 tahun, kalau ototnya tidak digunakan dengan baik akan menyusut tiap tahunnya 1%. Kemudian atropi atau berkurang massanya tiap tahun 1%. Itu sama dengan 3% fungsinya. Jadi akan berkurang fungsinya sekitar 3% kalau tidak digunakan untuk bergerak.
Bagaimana sepeda bisa menjadi amal saleh? Ya bisa. Bagaimana lari bisa menjadi amal saleh? Bisa. Pertama niatkan, “Ya Allah, ya Rabbi.” Dan ini memang perlu dipraktikkan ya.
Sepeda menjadi amal saleh, pertama tentu harus tidak boleh melanggar syariah. Maksudnya apa? Kalau raga sebisa mungkin ya tetap menutup aurat. Yang laki-laki janganlah pakai celana-celana pendek. Tapi celana panjang, kan sekarang banyak modelnya juga bagus-bagus yang panjang-panjang. Kemudian sebelum olahraga niatkan. “Ya Allah ya Rabbi, saya nyepeda. Ini moga-moga menjadi amal saleh. Tambahan amal saleh. Saya niatkan moga-moga dengan sepeda ini saya menjadi sehat. Kalau sehat ini saya bisa banyak mengabdi dengan kesehatan saya. Kemudian saya akhiri dengan bibarokati wabisirril fatihah”. Kemudian nyepeda.
Kita niatkan olahraga supaya menjadi sehat dan kalau sehat bisa banyak beramal saleh. Amin. Kita niatkan olahraga supaya sehat dan terus kalau sehat umur panjang dan umur panjang itu adalah sebaik-baik manusia. Jadi, “Sebaik-baik manusia tadi itu bisa dilakukan dengan cara salah satunya berolahraga. Dengan olahraga maka badan akan menjadi sehat. Kalau sehat bisa berumur panjang. Kalau sehat bisa beramal saleh lebih baik lagi”.