4 Resep Hidup Bahagia

Pemateri: Ust. Mustain, M.Pd.

Setiap kita pasti ingin hidup bahagia, baik di dunia terlebih kelak di akhirat. Setiap kita selesai melaksanakan shalat lima waktu, kita sering berdoa, “Rabbana atina fid dunya hasanah wafil akhirati hasanah waqinaadabanar. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa api neraka”. Pertanyaannya, bagaimana cara menggapai hidup bahagia itu? Tentu kita akan menjawab sesuai dengan tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan kekasihnya Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Dalam Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 97 Allah berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةًۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ 
“Siapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia seorang mukmin, sungguh, Kami pasti akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan”.

Dalam hal ini Imam Al-Qurtubi menjelaskan dalam kitab tafsirnya, tafsir Al-Qurtubi juz 10 halaman 174 bahwa ada empat tanda bahagia.

  1. Rezeki yang halal. Rezeki yang halal membuat hidup menjadi bahagia dan berkah. Segala urusan menjadi mudah. Keluarga penuh sakinah, mawaddah, dan warahmah. Putra-putri kita salih dan salihah, jiwa raga semangat untuk ibadah, harta yang melimpah ruah bisa kita gunakan untuk naik umrah dan haji ke Makkah dan Madinah untuk ziarah kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dan tentu kita semua berharap kelak meninggal dalam kondisi husnul khatimah. Aamiin Ya Rabbal Alamin. Rezeki yang halal menjadi pertanda kehidupan nyata untuk menggapai bahagia itu. Oleh karena itu, mari kita berusaha sekuat tenaga, sekuat pikiran kita untuk menggapai ridha Allah dalam mencari rezeki yang halal.
  2. Qanaah, ridha dengan pemberian Allah. Dalam bahasa Jawa disebut terimo ing pantu. Menerima segala takdir yang Allah ditentukan kepada kita semua. Seseorang yang memiliki uang banyak, jabatan yang tinggi, harta yang melimpah ruah, namun ketika tidak memiliki sifat qanaah, ia akan selalu merasa kurang dan kurang. Dan tentu sifat serakah akan ada balambil pada dirinya. Oleh karena itu, mari kita senantiasa berharap kepada Allah akan diberikan sifat itu. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda dalam hadits riwayat Imam Muslim dalam Sahih Muslim juz 2 halaman 730. “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam diberikan kecukupan rezeki dan diberikan qanaah oleh Allah atas apa yang diberikan kepadanya”. Bagaimana agar kita bisa qanaah? Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. “Lihatlah orang yang ada di bawah kalian. Jangan melihat seseorang yang ada di atas kalian”. Hal tersebut agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah kepada kalian. Hadits riwayat Muslim. Misal suatu contoh, seseorang yang memiliki mobil harus bersyukur karena masih banyak orang yang belum mampu untuk membeli mobil. Mereka yang naik motor harus bersyukur karena masih banyak yang naik sepeda dan belum mampu untuk membeli motor. Orang yang naik sepeda juga wajib syukur karena masih ada yang berjalan kaki dan belum mampu untuk membeli sepeda. Begitu juga orang yang berjalan juga harus bersyukur karena masih ada orang yang tidak bisa jalan karena sakit. Dan orang sakit pun juga wajib syukur karena saudara kita, tetangga kita, teman kita, bahkan orang yang kita cintai telah dipanggil untuk menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
  3. Taufiquat taat, yakni mendapatkan pertolongan Allah untuk melakukan kebaikan, ibadah, dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bagaimana agar kita mendapatkan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala? Allah berfirman dalam surah Muhammad ayat 7.
    • يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
    • “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.
    • Imam atbari dalam tafsir Jamiul Dayan juz 21 halaman 191, “Allah akan menolong orang-orang yang beramal sesuai dengan apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. yaitu orang yang berjuang di jalan Allah seperti orang yang menuntut ilmu, orang yang mengajar di lembaga pendidikan seperti kita di saat ini di kampus kita tercinta, kampus UNISULA, kampus Birul Walidain. Orang yang memakmurkan masjid dan orang yang mencintai sesamanya. Merekalah orang-orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah dan hidupnya akan senantiasa diwarnai dengan penuh kebahagiaan.
  4. Halawah taat, yaitu merasakan manisnya ibadah dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Nabi bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Sahih Bukhari juz 21 halaman 12. “Ada jika orang yang dapat menemukan manisnya keimanan; yang pertama adalah orang yang lebih mencintai Allah dan rasul dibandingkan selainnya. Yang kedua, orang yang mencintai seseorang karena Allah. Dan yang ketiga adalah orang yang membenci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dimasukkan ke dalam api neraka”.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa anjuran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam agar kita menggapai kebahagiaan adalah memperoleh rezeki yang halal. Qanaah menerima apa yang telah diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Orang yang mendapatkan pertolongan Allah dalam ketaatan dan dapat merasakan nikmatnya atau manisnya keimanan. Semoga kita semua selalu mendapatkan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan dijadikan Allah orang yang senantiasa bahagia di dunia dan terlebih kelak di akhirat. Aamiin Aamiin Ya Rabbal Alamin.

LINK: https://youtu.be/vuDLkhec-sk

Scroll to Top