BISmillah, Berkhidmat Untuk Kesejahteraan Umat

Pentingnya Berprasangka Baik

Kajian Kultum Ba’da Dzuhur Rabu

Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag

Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf

Seorang tokoh Sufi bernama Ibrahim bin Adham pernah berkisah suatu saat dirinya jalan di tepi pantai tanpa sengaja melihat sepasang manusia yang sedang berduaan demikian mesranya terlintas dalam benaknya sepasang kekasih itu sedang dimabuk asmara dimabuk cinta bahkan bukan hanya dimabuk cinta saja ia sedang mabuk dalam pengertian yang sebenarnya terlihat di samping mereka berdua terdapat botol yang berserangan kemudian Ibrahim bin Adham dia berpikir terkesima melihat pemandangan yang ia lihat sambil menggeleng-gelengkan kepala. Ia berpikir begitu musykilnya sepasang manusia tersebut bermaksiat sedemikian mudahnya seolah dia tidak memiliki dosa. Namun tiba-tiba gelombang mengganas tidak jauh dari tempat tepian pantai tersebut dan menghanyutkan siapapun yang dekat dengannya, orang berlari berenang menyelamatkan diri namun naas ada lima laki-laki yang terseret oleh arus gelombang laut yang meninggi. Apa yang terjadi? Ibrahim bin Adham melihat laki-laki yang berdua itu kemudian dia berlari menyelamatkan lima laki-laki yang terseret ombak itu satu persatu ia menarik tangannya agar kelima laki-laki itu selamat namun Ia hanya bisa menyelamatkan empat laki-laki tersebut. Ibrahim yang melihat kejadian itu bingung kebingungan itu bukan karena ombak yang mengganas tetapi mengapa laki-laki itu mau membantu bahkan setelah selesai laki-laki itu tidak menghampiri perempuan yang bersamanya justru tidak mendatangi Ibrahim bin Adham lalu dia berkata “Aku hanya bisa menyelamatkan empat laki-laki”“Seharusnya engkau yang menyelamatkan satunya lagi” masih bingung dengan kejadian itu tiba-tiba laki-laki itu berkata “Wahai Fulan, perempuan yang bersamaku itu adalah Ibuku dan ketahuilah minuman yang aku minum bukanlah minuman keras tetapi minuman biasa”.

Kejadian ini menyadarkan pada Ibrahim bin Adham; ternyata laki-laki yang dianggapnya itu berbuat maksiat yang ahli maksiat lebih baik dari dirinya seringkali kita ini melihat barangkali ada orang yang berpapasan namun satu tidak menyapa lalu kita anggap sombong ya padahal bisa jadi dia tidak melihatnya atau dia sedang tertekan atau dia sedang memikirkan prasangka buruk selalu menghampiri kita ada di antara misalnya saudara kita yang pinjam uang tapi dia tidak pinjam bisa jadi bukan karena dia pelit tetapi karena dia sedang memiliki kebutuhan, ada misalnya saudara kita yang diundang namun dia tidak datang bukan berarti dia tidak menghormati bisa jadi karena dia memang sedang ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan. Inilah pentingnya berbaik sangka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda “Jauhilah berprasangka buruk karena sesungguhnya berprasangka buruk itu adalah ucapan yang paling dusta”.

Source: https://youtu.be/1c66IpKtDQo

Share :

Tags :

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Latest Post

Categories

YBWSA

Gedung Kantor YBWSA

Masuk

Daftar

Setel Ulang Kata Sandi

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email, anda akan menerima tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.