Debat Seru Tentang Penciptaan Alam
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Kamis 1 February 2024
Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Banyak ayat Al-Qur’an yang berkenaan tentang penciptaan alam semesta ini satu di antaranya adalah ayat Al-Qur’an yang termaktub di dalam dalam surah Al-Anbiya ayat 31 di sana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman waj’alna fil ardhi rasiya an tamida bihim waa’alna fiha fijajan subula la’allahum yahtadun “Dan kami telah menjadikan di bumi gunung-gunung yang kokoh agar ia tidak guncang bersama mereka dan kami jadikan pula di sana jalan-jalan yang luas agar mereka mendapatkan petunjuk berkaitan dengan penciptaan alam ini”.
Pada abad ke-delapan pernah terjadi sebuah perdebatan yang seru antara seorang Sufi besar Hasan Al-Basri dengan Zindiq seorang atheis, Hasan Basri Nama lengkapnya adalah Abu Said Al-Han bin Yasar. Al-Bashri hidup pada abad ke-8 lahir pada tahun 642 Masehi dan wafat tahun 728 Masehi, ia bersih kukuh sesuai dengan ayat Al-Qur’an, alam ini diciptakan oleh Allah sementara Zindiq orang atheis ini dia bersikukuh dengan argumentasinya bahwa alam ini ada dengan sendirinya bahkan Tuhan ada itu karena diada-adakan oleh manusia nah terjadilah adu argumen namun si Zindiq ini meminta agar perdebatan ini bisa disaksikan oleh Hayala Rami disaksikan oleh banyak orang lalu disepakati tempat dan waktunya setelah disepakati bersama ternyata si Zindiq ini pagi buta sudah berada di sebuah lapangan namun hingga siang hari Hasan Al-Bashri ini tidak datang-datang begitu menjelang zuhur Hasan Al-Bashri tergopoh-gopoh lalu si Zindq ini bertanya wahai Hasan Al-Bashri kalau memang kamu tidak sanggup untuk meladeni argumentasiku kenapa harus datang lihat banyak orang yang sudah menunggu dari pagi hingga sekarang, Hasan Al-Bashri menjawab begini “Wahai saudaraku sebagaimana engkau tahu bahwa antara rumahku dengan lapangan ini itu dibatasi dengan sungai sebenarnya pagi sekali aku sudah keluar dari rumah dan aku berada di bibir sungai aku menunggu ada perahu ada sampan yang bisa menyeberangi membawaku untuk menyeberangi sungai ini lama sekali tidak ada satupun sampan yang melintas lalu tiba-tiba aku melihat ada patahan-patahan kayu terus aku berdoa kepada Allah “Ya Allah jadikanlah patahan-patahan kayu ini menjadi sebuah perahu sehingga aku bisa menyeberangi” tiba-tiba patahan-patahan kayu itu berubah menjadi perahu lalu aku bisa menyeberangi sungai ini, apa komentar Zindiq “Bohong tahayul enggak mungkin masa dengan doa begitu patahan-patahan kayu itu bisa berubah menjadi sampan bisa menjadi perahu enggak mungkin” lalu Hasan Al-Bashri ini bertanya “Jadi kamu percaya bahwa sampan perahu itu ada yang membuat? Iya dong saya percaya kamu percaya bahwa baju yang saya kenakan ini ada yang membuatnya, Iya kamu percaya bahwa sandal yang saya pakai ini ada yang membuatnya, Iya kalau hal-hal yang sederhana saja kau percaya bagaimana dengan alam semesta ini? Bukankah alam semesta ini ada yang membuatnya?” lalu Zindiq ini mengakui logika yang disampaikan oleh Hasan Al-Bashri.
Hasan Al-bashri hanya menggunakan logika sederhana namun dengan logika itu akhirnya Hasan Al-Bashri bisa meyakinkan bahwa alam semesta ini ada yang menciptakannya, alam semesta ini ada yang mengatur nya. Mudah-mudahan kisah ini bisa memberikan kekuatan kepada kita untuk yakin bahwa segala sesuatu itu selalu ada yang mengaturnya.