Tata Krama Mahasiswa Terhadap Dosen
Guru atau dosen adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi lebih baik sebagaimana yang diridhoi Allah ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi perintah para guru selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama. Beberapa cara memuliakan dosen adalah dengan tidak menghina atau mencaci-maki. Sebagaimana sabda Rosulullah Muhammad SAW
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يُوَقِّرْ كَبِيرَنَا وَ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا
“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dan tidak menyayangi orang yang lebih muda” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi ).
Yang selanjutnya adalah dengan datang ke tempat belajar dengan ikhlas dan penuh semangat. Sebagaimanan sabda Rosulullah Muhammad SAW:
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barangsiapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu padanya, Allah mudahkan baginya dengannya jalan menuju syurga.” (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Datang ke tempat belajar dengan penampilan yang rapi. sebagaimana sabda Rosulullah Muhammad SAW
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah itu indah dan suka kepada keindahan.” (HR. Ahmad, Muslim dan Al-Hakim).
Diam memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan, sebagaimana hadits Abu Sa’id Al-Khudri ra
وَ سَكَتَ النَّاسُ كَأَنَّ عَلَى رُءُوسِهِمْ الطَّيْرَ
“Orang-orang pun diam seakan-akan ada burung di atas kepala mereka.” (HR. Al-Bukhori)
Bertanya kepada guru dengan cara baik. Allah berfirman:
فَاسْأَلُوْا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ
“Bertanyalah kepada ahli dzikir (yakni para ulama) bila kamu tidak tahu.”(Qs. An-Nahl : 43 dan Al-Anbiya’ : 7). Rosulullah Muhammad SAW bersabda :
أَلاَ سَأَلُوْا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ
“Mengapa mereka tidak bertanya ketika tidak tahu? Bukankah obat dari ketidaktahuan adalah bertanya?” (HSR. Abu Dawud).
Menghindari bertanya yang tidak faedah, Allah SWT berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَ تَسْأَلُوْا عَنْ أَشْيَاءَ إِنْ تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan sesuatu yang bila dijawab niscaya akan menyusahkan kalian.” (Qs. Al-Maidah: 101). Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِيْنَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ
“Sesungguhnya orang muslim yang paling besar dosanya adalah orang yang bertanya tentang sesuatu yang tidak diharamkan, lantas menjadi diharamkan lantaran pertanyaannya itu.” (HR. Ahmad, Al-Bukhori dan Muslim).
Bertanya dengan cara dan bahasa yang bagus. Berkata Imam Maimun bin Mihron:
“Pertanyaan yang bagus menunjukkan separuh dari kefahaman.” (AR. Al-Khothib Al-Baghdadi dalam Al-Jami’).
Sedangkan cara menghubungi dan mengirim pesan singkat kepada dosen yang baik adalah
- Jam mengirim pesan singkat pada jam kerja
- Menuliskan salam di awal pesan
- Menuliskan identitas anda
- Menuliskan keperluan anda dengan jelas
- Menuliskan kata terima kasih di akhir
Dan cara menghubungi atau menelfon dosen yang baik adalah
- Membuat ijin terlebih dahulu melalui SMS
- Mengucapkan salam
- Menyebutkan identitas anda
- Menjelaskan keperluan anda dengan singkat dan jelas
- Mengucapkan kata terima kasih di akhir
Oleh: Dr Sudarto MPdI (Dosen Fakultas Agama Islam, Pengasuh Pesantren Mahasiswa Sultan Agung) Dalam kajian Birrul Walidain di Masjid Abu Bakar Assegaf Unissula