Seorang Budak Yang Mulia

Dikisahkan ada seorang budak yang hendak dijual di pasar. Kemudian berdatanganlah para pembeli untuk menawar, ketika para pembeli itu mengerumuni budak itu, tiba-tiba budak itu berteriak dengan lantang “Barang siapa yang ingin membeliku, aku mengajukan persyaratan yaitu jika telah tiba waktu shalat aku mohon dibebaskan untuk melaksanakan shalat berjamaah di belakang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam“. Kemudian ada seseorang dan bahkan budak itu mengatakan “Jika ada yang setuju dan sepakat dengan syaratku itu siapapun berhak untuk membeliku”. Kemudian ada seseorang yang setuju atas persyaratan yang diajukan oleh budak itu, kemudian sang pembeli itu pun setuju dan membeli. Dan sejak itulah ia dibebaskan untuk melaksanakan shalat berjamaah bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dan ia selalu melaksanakan shalat secara berjamaah dan tidak pernah ketinggalan.

Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak melihat budak itu berada barisan shalat berjamaah dengan kaum muslimin. Rasulullah bertanya “Di mana budak itu?”, para sahabat pun menjawab “Wahai Rasulullah, bahwa budak itu sedang sakit aku ingin menjenguknya meskipun seorang budak, namun Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melihatnya adalah seorang kekasih Allah Subhanahu Wa Ta’ala”. Kemudian beliau bergegas bersama para sahabat menuju rumah majikan budak itu untuk menjenguknya. Kemudian beliau duduk di sampingnya. Rasulullah berdiri dan meninggalkan budak itu dan berpesan kepada para sahabat “Tolong kabarkan 3 hari ke depan”. 3 hari kemudian para sahabat pun mengabarkan bahwa budak itu sedang sakaratul maut. “Mari kita menjenguknya”. Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabat pun menjenguk sahabat itu. Tak lama kemudian budak itu bersua dengan Rasulullah “Allah telah memanggil budak itu untuk menghadapnya”. Rasulullah sendiri pun yang memandikan, mengkafani, menshalatkan bahkan untuk menguburkan sang budak. Kulit hitam itu melihat perlakuan Rasul yang sangat istimewa yang diberikan kepada budak si kulit hitam itu. Para sahabat pun merasa itu. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk itu membacakan surah Al-Hujurat ayat 13 “Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian kami menjadikan berbangsa-bangsa dan bersungguh-sungguh agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu, di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Meneliti”.

Dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran; seorang budak hitam yang senantiasa meng-istiqomah-kan untuk melaksanakan shalat secara berjamaah dengan baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang ahli ibadah untuk melaksanakan shalat secara berjamaah. Kemudian Allah tegas bahwa yang membedakan di antara kita antara sesama adalah orang yang paling bertakwa.

LINK: https://www.youtube.com/watch?v=aHTN5pcPq9Y

Scroll to Top