Menjadikan Semua Aktivitas Sebagai Ibadah

Di dalam Al-Qur’an Allah memberikan pengertian bagi kita bahwa tujuan diciptakan kita sebagai manusia, sebagaimana surah Az-Zariyat 56 “Dan tidaklah Allah menciptakan Jin dan manusia, kecuali untuk ibadah kepadanya”. Di dalam konteks ini kita perlu mengetahui secara mendalam bahwa ibadah tidak sekedar ibadah mahdhah tetapi ada yang lebih banyak yaitu ibadah ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah seperti shalat misalnya seperti zakat dan puasa haji. Tetapi di luar dari ibadah mahdhah itu ada ibadah ghairu mahdhah yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan ibadah mahdhah.
Aktivitas kita secara keseluruhan bisa bernilai sebagai ibadah ghairu mahdhah kepada Allah. Di dalam kita beribadah bagaimana tuntunan agama Allah menyampaikan “Allah tidaklah membebani hambanya diluar batas kemampuan hamba-Nya”. Oleh karenanya perlu kita sinkronkan di dalam diri. Bagi kita yang memang berprofesi di dalam dunia akademik mengajar di kampus itu pun bisa bernilai ibadah. Bekerjanya kita bernilai ibadah sebagai kebaikan-kebaikan kepada Allah. Yang terpenting adalah kita diingatkan oleh Rasul “Sesungguhnya sesuatu tergantung dari niatnya dan orang akan mendapatkan atas apa yang dia niati”. Kita jangan lupa mengawali seluruh aktivitas kehidupan kita dengan membaca basmalah, memohon dan berdoa kepada Allah supaya aktivitas yang kita lakukan menjadi ibadah yang bernilai di sisi Allah. Karena Rasul mengingatkan “Segala sesuatu yang kita rasa itu penting, tetapi tidak kita awali dengan kesucian niat dengan menyebut Allah maka sesuatu itu akan bernilai sia-sia di hadapan Allah”.
Syeikh Abu Bakar yang menyampaikan kepada kita paling tidak ada dua. Yang pertama: Untuk membedakan antara adat kebiasaan dengan ibadah setiap hari kita pergi ke kampus kita mengajar itu rutinitas kita adat kebiasaan, tapi kalau kita mulai dengan bismillah maka setiap langkah kaki kita setiap tetesan keringat kita akan bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan kemudian yang kedua: Untuk membedakan antara derajat ibadah satu dengan ibadah yang lainnya. Maka Allah tidaklah membebani kepada hamba-Nya di luar batas kemampuan kita. Oleh karena itu marilah kita menjadikan diri kita untuk menjalankan aktivitas keagamaan dan keberagamaan kita secara baik sehingga semua aktivitas kita dinilai ibadah oleh Allah. Mudah-mudahan kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah dan semuanya dimasukkan ke dalam surganya Allah. Aamiin Allahumma Aamiin.
Source: https://youtu.be/7utBQlaz1RM