Kajian
7 Golongan Dinaungi Allah

7 Golongan Dinaungi Allah

Di dalam dimensi kehidupan, tentu ada dunia dan akhirat. Kedua-duanya kita tentu ingin mendapatkan keberkahan baik dunia maupun akhirat. Oleh karena itu di dalam kehidupan kita betapa sungguh kita ingin mendapat cintanya Allah dan ternyata di dalam Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 195 Allah telah berfirman “Sesungguhnya Allah mencintai hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan”. Oleh karenanya ketika kita ingin mendapat cintanya Allah maka perbaiki kehidupan kita dengan beramal saleh. Allah pun akan cinta pada kehidupan kita. Bahkan ada hal yang menarik ketika kita lihat di beberapa kitab misalnya di Shahih Bukhari ataupun di Shahih Muslim ada hadits muttafaqun alaih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan imam Muslim “Ada tujuh macam golongan umat manusia yang nanti ada mampu menolong dan menaungi kecuali naungannya Allah”.

Siapa tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah?

  1. Yang pertama kata Rasul adalah Imam pemimpin yang adil. Pemimpin yang bijaksana. Pemimpin yang kebijakan-kebijakan berorientasi kepada kemaslahatan ummah. Oleh sebab itu masing-masing individu di antara kita sesungguhnya adalah merupakan pemimpin, minimal memimpin diri kita masing-masing. Rasulullah menyampaikan “Masing-masing di antara kita adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban di sisi Allah”.
  2. Yang kedua golongan yang akan diberikan naungannya Allah adalah yaitu para pemuda yang mereka sudah orientasinya untuk ibadah kepada Allah. Kalau ada orang tua sregep ibadah kepada Allah itu biasa. Tetapi kalau anak muda, anak kecil tapi sudah lebih cinta kepada Allah dari yang lain yang luar biasa. Oleh sebab itu disampaikan al yaumil bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Oleh sebab itu ketika pemudanya rajin ibadah ke Allah maka Insyaallah bangsa dan negara akan gemah ripah loh jinawi mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
  3. Golongan yang ketiga, kata Rasul yang akan mendapatkan naungan dan pertolongannya Allah di hari tidak ada pertolongan kecuali lindungannya adalah orang-orang yang hatinya senantiasa cinta kepada masjid. Masjid senantiasa memakmurkan dengan kegiatan-kegiatan karena sesungguhnya kalau tidak kita yang memakmurkan siapa lagi. Oleh karenanya Allah di dalam Al-Qur’an menyampaikan di dalam firmannya “Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjidnya Allah adalah mereka yang memiliki iman kepada Allah dan juga akhir”.
  4. Keempat, kata Rasul orang yang akan mendapat naungan perlindungan Allah adalah dua orang ketika bertemu karena Allah silaturahminya karena Allah dan berpisahnya pun karena Allah. Sesungguhnya silaturahmi yang terbangun bukan karena ada, tetapi karena mengingatkan kepada kita orang yang ingin. Kemudian mereka memiliki keimanan kepada Allah dan juga salah satu indikatornya adalah memperbanyak melakukan silaturahmi.
  5. Yang kelima yang akan mendapatkan perlindungan Allah adalah lelaki yang diajak oleh wanita yang indah rupa, yang cantik menawan untuk melakukan sesuatu yang tidak diridhai oleh Allah, maka lelaki ini dengan tegas mengatakan “Aku takut kepada Allah, bukan berarti karena tidak ada orang yang melihat tetapi Allah Maha Melihat”.
  6. Yang keenam kata Rasul, orang yang akan mendapat naungannya Allah adalah orang-orang yang bersedekah dengan ikhlasnya sampai diibaratkan oleh Kanjeng Nabi tangan kirinya saja tidak tahu apa dan berapa yang disahkan oleh tangan kanannya. Karena memang di dalam konsep keberagamaan kita berikhlas kita dalam menjalankan agama karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
  7. Yang terakhir adalah kata rasulullah, orang-orang yang akan mendapat naungannya Allah adalah orang-orang yang kemudian di tempat sepi dan sunyi mereka merasa memiliki banyak dosa kepada Allah sehingga kemudian meneteskan air mata untuk bermunajat kepada Allah. Sebab mereka memahami bahwa Allah kita manusia tempat salah dan juga lupa. Oleh karenanya Rasulullah sebagai yang sudah pasti dijamin oleh Allah masuk surga dan tak punya dosa setiap hari saja tidak kurang 100 kali, apalagi kita umat manusia yang biasa berbuat salah.

Pemateri : Moh Farhan Husain, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I.

Source: https://youtu.be/-LpUIZyhKGA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *