Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Rabu 24 April 2024
Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Sosok Ubay bin Ka’ab salah satu sahabat Nabi yang masih muda dan memiliki kecerdasan yang luar biasa tidak searang Umar Bin Khattab sering mengajak untuk berdiskusi suatu saat dalam riwayat dasarnya Umar bertanya kepada Ubay bin Ka’ab “Wahai Ubay bin Ka’ab; Apa yang dimaksud dengan takwa?” lalu Ubay bin Ka’ab balik bertanya “Wahai Umar Pernahkah engkau berjalan di semak belukar yang di dalamnya banyak sekali duri-duri?”. “Pernah, lalu apa yang engkau lakukan?”. “Aku akan berjalan dengan penuh kehati-hatian agar kakiku tidak tertusuk oleh duri, itulah takwa”. Tentu percakapan ini merupakan percakapan yang sarat dengan ilmu pengetahuan bukan saja bermanfaat untuk Ubay bin Ka’ab dan Umar Bin Khattab, tetapi untuk kita semuanya itulah yang disebut dengan takwa.
Orang yang bertakwa selalu berhati-hati agar tindak tanduknya perilakunya selalu berada dalam kehati-hatian, dia tidak ingin kakinya tertusuk di larangan-larangan Allah, orang yang bertakwa dia akan rela mengerem lajunya, orang yang bertakwa dia akan selalu memangkas egonya, orang yang bertakwa dia akan selalu menajamkan pandangannya menelisik sekitarnya mencari celah jalan selamat dan juga semua fungsi tubuh selalu ia maksimalkan agar tidak ada celaka untuk dirinya.
