BISmillah, Berkhidmat Untuk Kesejahteraan Umat

Kitab Jauharah At-Tauhid – Makna Bismillah

Pemateri      : Ust. Sukijan Athoillah S.Pd.I., M.Pd. Lokasi   : Ruang Rapat Besar YBWSA

Kitab Tauhid atau Aqidah yang ditulis oleh Imam Al-Baijuri namanya Kitab Jauharatut. Tauhid ini adalah penjelasan dari Kitab Tuhfatul murid yang ini juga diberikan banyak keterangan oleh Syekh Ali Jumah ini salah satu pedoman Aqidahnya Ahlussunnah Wal Jamaah yang mengikuti mazhabnya Imam Abu Musa Al-As’ari dan Abu Mansur Al-Muridi.

Ajaran Islam itu di antaranya empat yang paling pokok itu adalah yang pertama menata niat, yang kedua melaksanakan ibadah wajib, yang ketiga adalah memiliki akhlak yang bagus dan yang terakhir adalah memiliki akidah yang tidak melenceng, tidak lain adalah Aqidahnya Ahlussunnah Wal Jamaah sebagaimana disebutkan oleh Kanjeng Nabi suatu saat itu Islam akan terpecah menjadi beberapa aliran furqah-furqah termasuk yang di sampaikan oleh rasul itu adalah mereka yang mengikuti batnya Ahlussunnah Wal Jamaah, Ahlussunnah ini orang yang berpegang pada sunnah-sunnah Kanjeng Nabi dan berpegang pendapat para ulama secara umum. Karena Islam itu nanti banyak pendapat ada istilah pendapat syat di dalam Islam itu pendapat yang langka, ada pendapat yang disepakati oleh para ulama (Ijmak atau Jamak) itu sendiri. Banyak sekali kitab-kitab yang menerangkan tentang itu dan yang pemateri pilih salah satunya adalah Kitab Jauharatut Tauhid ini yang saya peroleh dari Kyai Muhammad, Kyai Aniq Muhammadun; pemateri ngaji di Mbah Kyai Aniq Muhammadun pondowan yang dulu pernah diundang UNISSULA untuk bahsum masail terkait semselnya Prof Agung di sini itu Mbah Aniq itu putranya Kyai Muhammadun. Kyai Muhammadun itu oleh sayyid Maliki Madinah Ya Makkah Mbah Muhammadun Orang Indonesia orang Tayu itu dijuluki Imam Sibawehnya tanah Jawa sangking alime Mbah Muhammadun itu punya Putra namanya Mbah Aniq Muhammadun, Mbah Aniq Muhammadun ini termasuk musuheh bahsu Masail di sarang jadi pondoknya Mbah Maimun itu dan pondok-pondok lain di sarang kalau mengadakan bahsu masail itu musahihnya yang melegitimasi sah sahih dan tidaknya hasilnya itu di antaranya adalah Mbah Aniq Muhammadun. Pemateri pernah ngaji dengan beliau walaupun secara online dan rutin setiap subuh ini dulu sampai khatam (Alhamdulillah).

 Syekh Baijri ini Memulai kitab dengan menulis bismillah, kenapa demikian karena memang semua kitab yang diturunkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada para rasul itu mesti selalu diawali dengan bismillahirrahmannirrahim tidak hanya Al-Qur’an jadi bismillahirrahmanirrahim tidak hanya ada di Al-Qur’an tapi di semua kitab yang diturunkan Allah kepada para rasulnya (Injil, Zabur, Taurat) itu semuanya diawali dengan bismillah, bismillah itu pendapat Ijmak para ulama ini dikutip oleh Abu Bakar bahwa bismillahirrahmanirrahim ulama-ulama semua sepakat bahwa agama yang diturunkan Allah melalui para rasulnya itu Allah selalu menurunkan kitab dan di semua kitab itu selalu dibuka dengan bismillahirrahmanirrahim.

Dalam salah satu hadis itu disebutkan banyak riwayat tapi intinya sama, seluruh perkara yang memiliki urusan penting cara Mbah Aniq nek memanani di balin ini urusan penting bukan yang memiliki kebaikan tapi urusan penting. Kalau Mbah Aniq memanai seperti itu kok nggak dimulai dengan bismillahirrahmanirrahim maka urusan itu hadis yang dikutip dalam kitab ini abetar; abetar itu sebuah perumpamaan hewan yang tugel bahasa indonesianya ‘putus ekornya’ koyo kewan sing tugel buntute, cara Mbah Aniq ya jadi abetar itu makna bahasa aslinya kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia itu hayawan yang putus ekornya. Maksudnya itu dikiaskan bahwa perbuatan-perbuatan urusan-urusan penting itu yang tidak dimulai dengan bismillah maka akan tidak memiliki barokah.

Jadi hal-hal yang di situ mengandung unsur-unsur mana yang harus mana yang tidak. Jadi lebih umum lagi kalau Quran Hadis itu adalah sumber utama dalam mencari sebuah hukum dan ilmu-ilmu yang lain. Jadi syariat itu jalan yang digariskan Allah melalui rasul-rasulnya. Kenapa melalui rasulnya? Sebab Kanjeng Nabi mewakili Al-Qur’an. Tidak hanya aspek pada perencanaan hukum saja tapi aspek sosial juga.biakuna minfasil umur wa mahruman wa makruhan adalah perkara-perkara yang tidak hina dan juga tidak termasuk perbuatan haram dan juga tidak perbuatan makruh itu dimulai dengan bismillah. Perkara yang hina itu kadang terkesan hina tapi tidak hina, yang termasuk termasuk perbuatan hina itu contohnya (sing ora entuk dimulai dengan bismillah) contohne koyo ngidu ngidu Bismillah Bismillahirrahmanirrahim sebab iku perkara yang repot ‘sampean ngidoni koncone bismillahirrahmanirrahim gak entuk’. Tidak disunnahkan membaca bismillah dan tidak disunnahkan membaca hamdalah. Jadi termasuk yang disyariatkan Allah dimana itu tidak disunnahkan untuk baca bismillah.

Share :

Tags :

LEAVE A REPLY

Latest Post

Categories

YBWSA

Gedung Kantor YBWSA