INFORMASI & BERITA
Tiga Dosen Unissula Terima SK Profesor
YBWSA Serahkan Minibus Baru kepada SMP Islam Sultan Agung 4 pada Peringatan Hari Guru Nasional
Dikdasmen YBW-SA Menggelar Acara Peresmian Gedung Baru: KB-TK Islam Sultan Agung 1, TK Islam Sultan Agung 4, dan SD Islam Sultan Agung 4
Optimalisasikan Website Masjid Baiturrahman Selenggarakan Workshop
FKG Unissula bersama RSIGM Sultan Agung Gelar Pemeriksaan Gigi Gratis
LULUS DARI UNISSULA MAHASISWA INTERNASIONAL IKUTI WISUDA
KAJIAN KEISLAMAN
Muhasabah Ibadah
Beda Orang Yang Wushul dan Orang Yang Suluk
Mangkuk, Madu dan Sehelai Rambut
Rahmat Sebagai Puncak Ajaran Islam
Sayangilah Yang di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Menyayangi
Muhasabah Hidup Kemarin, Kini dan Esok
SEJARAH SINGKAT
Berawal dari kenyataan bahwa umat Islam Indonesia pasca kemerdekaan masih sangat tertinggal di bidang pendidikan dimana sistem pendidikan yang dipakai umumnya hanya menekankan pendalaman “ibadah-ibadah khusus” tanpa diimbangi dengan pendidikan praktis yang diperlukan dalam kegiatan hidup bermasyarakat. Di sisi lain sistem pendidikan model penjajah yang dominan kala itu, keberadaanya justru bertujuan mengabdi dan menguntungkan kepentingan penjajahan. Sejarah mencatat, pasukan NICA Belanda yang kembali menduduki kota Semarang (1947), misalnya, mereka mengeluarkan Ordonantie Huis Scholen yang intinya membatasi sekolah milik rakyat Indonesia hanya boleh menerima 10 orang murid, tujuannya agar semua anak Indonesia menjadi murid sekolah NICA.
Ternyata sebagian besar rakyat Indonesia menolak Sekolah yang didirikan oleh NICA Belanda. Lalu akan belajar di mana anakanak bangsa ini? Dalam situasi seperti ini, beberapa tokoh muslim di Semarang…..Selengkapnya