Muliakanlah Tamu
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur Senin
Pemateri : Ust. Mustain, M.Pd.I
Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Suatu hari ada seseorang yang datang menemui Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tampak di wajahnya begitu capek dan lelah karena habis perjalanan jauh setelah istirahat sejenak, orang tersebut menguraikan keinginannya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam “Wahai Rasulullah saat ini saya sedang kesusahan terkena musibah dan saya sungguh sangat lapar” tanpa bertanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menemukan istrinya “Wahai istriku adakah makanan untuk orang ini?” jawab istri Rasulullah “Wahai Rasulullah kita saat ini tidak punya apa-apa tidak ada sesuatu yang bisa dimakan dan disukukan kepada tamu itu, demi dia yang mengutusmu wahai Rasulullah saat ini tidak punya apa-apa kecuali hanya air minum” lalu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya kepada para sahabatnya “Wahai para sahabatku apakah ada di antara kalian yang mau menjamu orang ini sebagai tamu?” Tak lama kemudian Abu Thalhah bangkit “Saya wahai Rasulullah” kemudian sahabat Thalhah ini mengajak orang tersebut untuk ke rumahnya untuk dijamu kemudian Abu Thalhah bertanya kepada istrinya “Wahai istriku adakah makanan untuk tamu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ini?. “Maaf wahai suamiku kita juga tidak punya apa-apa untuk diberikan tamu Rasulullah ini kecuali sedikit cadangan makanan untuk makan malam anak-anak kita” sejenak Abu Thalhah ini berpikir keras bagaimana cara memuliakan tamu itu, kemudian Abu Thalhah menyampaikan kepada istrinya “Wahai istriku ketika makan malam tiba tolong tidurkan anak-anak dan sediakan makan untuk tamu kita dan jangan lupa matikan lentera lampu kita bahwa dia mengira kita juga ikut makan malam itu” kemudian istri Thalhah ini melaksanakan apa yang dipesan oleh suaminya dan menidurkan anaknya lebih awal kemudian menyediakan makan malam untuk tamunya dan dia bersama suaminya duduk bersama dengan tamunya berpura-pura ikut memakan hanya membunyikan bunyi-bunyian piring seolah dia ikut makan malam itu tamunya melewati malam dengan perut yang kenyang sedangkan Thalhah bersama istrinya melalui melewati malam dalam keadaan lapar kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberitahu kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam “Apa yang terjadi dan apa yang dilakukan oleh sahabat Thalhah bersama istrinya” dan Rasulullah sangat bahagia mendengarkan berita itu dan disampaikan kepada Thahah “Allah sangat meridhai apa yang kalian lakukan tadi malam”.Dalam kisah riwayat yang lain disampaikan keesokan harinya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyampaikan kepada Thalhah “Wahai Thalhah, Allah sangat takjub atas apa yang kalian berdua lakukan kepada tamu kalian”. Dari kisah singkat ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita untuk bisa memuliakan orang lain untuk bisa memuliakan tamu-tamu kita yang datang kepada kita.
Source: https://youtu.be/6ctOaEka8n8