Mengisi Momentum Bulan Rajab Dengan Amaliah Yang Berkah
Saat ini kita Alhamdulillah berada di bulan Rajab. Salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan di dalam Islam. Untuk itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah 12 bulan, sebagaimana yang ketetapan Allah pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Diantaranya ada bulan haram, itulah ketetapan agama yang lurus maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan-bulan ini”.
Kita masuk di bulan Rajab maka yang pertama ada persoalan perlunya kita menyiapkan untuk introspeksi diri bahwa di bulan Rajab ini adalah saat yang tepat untuk merenungi kehidupan dan sekaligus memperbaiki diri kenapa kita ini pada dasarnya punya negeri dalam kehidupan ini. Negeri dunia yang jaraknya bisa dinikmati dan dilakukan sekarang. Yang kedua adalah negeri akhirat. Dua negeri ini harus sambung dalam pemahaman dan kita untuk memasukinya perlu mantap berintrospeksi diri. Untuk itu Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman “Dan orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal-amal saleh, mereka itu penghuni surga mereka kekal di dalamnya”. Ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa keimanan yang ada di dada ini harus disertai dengan aktualisasi diri segenap mukmin dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik yaitu ketika hidup di dunia ini agar besok ketika kita masuk hidup di akhirat jatah yang dinamakan surga kita peroleh karena dunia ini ladang untuk menuai amal-amal baik yang berbalas dengan Allah yang nyambung dengan besok kehidupan akhirat. Betapa ruginya manusia dan segala hidup di dunia ini yang hanya sebentar kok hidup keliru, oleh karena itu kehidupan akhirat yang nyata-nyata, tidak ada manusia yang pernah sampai hidup sehari di akhirat hal-hal seperti itu. Itu benar-benar perlu dipersiapkan dari sejak sekarang. Hidup ini adalah titik tolak menuju akhirat. Dunia ini ladang bagi kita untuk menyiapkan diri hidup di akhirat kalau kita hanya setitik kecil dari kehidupan ini dan pada titik-titik momentum tempat kita tidak mempergunakannya. Betapa ruginya manusia ini padahal kehidupan akhirat luar biasa kita semuanya ini diberi tiket besar oleh Allah, tiket besarnya itu menjadi penghuni negeri akhirat umat Islam. Optimislah dan tapi bersiap-siaplah menuju ke sana.
Yang kedua tatkala kita masuk di bulan Rajab. Kesadaran kita untuk mengingat bahwa ada blok-blok amal dalam kehidupan ini. Tadi disebutkan ada 4 bulan yang diharamkan oleh Allah dan dimuliakan di dalam Islam. Maka bulan itu antara lain adalah bulan Rajab yang sama kita masuki ini. Tatkala kita memasuki bulan Rajab ini layaklah kita setelah introspeksi diri tahu bahwa kita masuk ke dalam bulan yang benar-benar di bulan Rajab, bulan Sya’ban, bulan Ramadhan ini bulan-bulan yang mengantar kita nyata-nyata ke akhirat. Supaya nyata mantap di akhirat harus berangkat dari persiapan matang tatkala kita masuk di bulan Rajab seperti ini. Dari itu para guru-guru kita sesepuh-sesepuh kita orang-orang mulia negara Islam itu tatkala masuk bulan Rajab persiapan pantang menuju Ramadhan. Rajab bagian awal-awal penting yang di dalamnya juga ada Nur yang ditunggu-tunggu oleh seluruh orang di dunia. Nur Muhammad turun di bulan Rajab ini bahkan kalau kita ingat waktunya adalah waktu saat ini tanggal 10 Rajab ini adalah turunnya Nur Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Ini yang menjadikan cahaya luar biasa dunia ini setelah turunnya Nur ini. Maka tatkala sudah masuk bulan Rajab mulai latihan-latihan kalau di bulan-bulan biasa kadang-kadang jarang puasa senin kamis ada baiknya mulai kita latihan puasa biar sehat puasa senin sekaligus kamis syukur ditambahi dengan 13 14 15. Orang yang tahu besarnya pahala dan pentingnya sehat lewat berpuasa Insha Allah tidak akan menyia-nyiakan puasa itu diungkapkan “Puasalah kalian dengan itu kalian sehat”.
Ada tiga hal penting yang dicatat di sini:
- Di bulan Rajab kita mesti ingat inti yang diturunkan pada Rasul di bulan Rajab antara lain perintah shalat. Dengan shalat, muslim yang sudah tahu hatinya ketika menghadap Tuhannya tahu bahwa ketika menghadap suan kepada Tuhannya. Dia diterima dan dipulangkan lagi dari situ. Maka bergetar dadanya ketika dengar ayat “Muslim yang bagus, mantap Islamnya. Ada masalah dihadapi masalah dengan senyuman yang bagus”. Karena dibalik masalah berdampingan di situ solusi masalah itu masalah-masalah yang ada di hadapan kita pada dasarnya Allah juga yang kasih masalah itu dan diizinkan oleh Allah terjadi. Karena masalah itu diberikan kepada kita dalam rangka bisa kita memecahkan. Tapi ingat, perlu pertolongan di situ antara lain pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh karena itu shalat mi’rajul mukmin shalat ini adalah ya mi’rajnya segenap orang mukmin tatkala melakukan shalat Subhanallah Allah yakin tahu shalat kita kalau belum mantap juga yakin bahwa Allah dan kita tuh ada kontak. Kontak yang meyakinkan kontak itu adalah shalat itu.
- Puasa dan yang tidak boleh ditinggalkan tentunya adalah sedekah. Sudah pada waktunya lebih lebih muda-muda sekarang ini sedekah. Itu bukan hal yang yang asing lagi. Hidup ini memang selayaknya dipancing benar dengan sedekah sedekah yang bagus. Karena rezeki ternyata sangat paau dan ikut nyari orang yang suka bersedekah itu. Ada baiknya sedekah-sedekah itu jangan dijauhkan dari kita, mulailah misalnya sedekah kecil sebelum shalat subuh dengan uang 1.000 kah atau 2.000 rutinan setiap hari dalam 3 bulan. Banyak uang itu lebih-lebih ketika Jumat begini tambahi dengan Jumat berkah kalau 2000 setiap hari keluar ketika Jumat keluarlah atau keluarkan minimal 50.000 dalam 3 bulan sudah kelihatan. Dan kita kalau sudah membiasakan seperti itu Rezeki. Itu ya bak kita mancing itu sudah ibarat ikan yang tinggal mendekat kepada kita tapi ingat sebaliknya orang yang yang sangat susah mengeluarkan zakatnya sangat susah mengeluarkan apa sedekahnya infaknya tentu orang itu akan mengalami ujian demi ujian yang kadang-kadang menyulitkan. Karena orang itu jauh dari posisi suka mengeluarkan sedekahnya di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas yang seperti ini. Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam minta supaya kita ini jangan biasakan menyepilhkan barang-barang yang sederhana. Kecil kadang-kadang tapi istiqamahlah di situ kata Rasulullah. Amalan yang paling dicinta oleh Allah adalah amal yang terus-menerus dilakukan meskipun sedikit, masuk masjid ya minimal 1.000, masuk lebih-lebih yang merah yang keluar 100.000 wus mantap. Masuk masjid menyempatkan salim kanan kiri, ini saudara saya sambil senyum ada pahala. Jabatan tangan pahala. Senyum dan jangan lupa puasa. Alhamdulillah ketemu tiap hari puasa di situ biasa sedekah subuh keluar sedekah ketika di masjid keluar sedekah ketika hari Jumat lebih-lebih dan suka kita mengeluarkan sedekahnya bisa jadi ketika makanan nasi-nasi sudah dikeluarkan untuk orang yang sama shalatanya seperti ini makanan berisi bagus juga. Kita ingat bersama-sama pentingnya yang hal seperti ini.
- Menyambut Ramadhan. Ketika bulan Rajab masuk Ramadan ini betul-betul sudah menjadi di atas pahala besar yang akan dianugerahkan oleh Allah. Terbayang sudah kalau bulan-bulan biasa, pahala orang Ikhlas itu 10 100 700. Ingat ketika Ramadhan kalau nulisnya hebat bisa bersifat lebih dari 700 kali pahala dari Allah. Puasa itu milikkmu dan aku yang membalas pahala puasamu. Subhanallah. Kehidupan Surga itu indah. Dunia ini Subhanallah masing-masing kita usianya sekitar 100-an baru seper 10 hari dari kehidupan satu hari ini negeri akhirat sana. Mari di bulan Rajab ini kita persiapkan waktu yang masih relatif agak jauh bulan Sya’ban dan bulan Ramadhan. Dan kita mulai seakan-akan hidup siap sudah untuk masuk bulan-bulan yang hebat itu di bulan Rajab.
Pemateri : Prof. Dr. KH. Erfan Subahar, M.Ag