Introspeksi dan Memperbaiki Diri
Keinginan tahumu kepada apa yang dalam batinmu berupa beberapa cacat atau aib itu lebih baik dibandingkan keinginan tahumu untuk hal-hal yang gaib yang memang ditutup darimu. Nasihat Imam Ibnu Athaillah ini disampaikan kepada para murid yang sedang menjalani suluk perjalanan rohani untuk mendekatkan diri pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang terkadang karena godaan nafsu, godaan lingkungan berbelok orientasinya untuk mencari hal-hal yang gaib dibanding lebih peduli kepada memperbaiki diri secara rohani. Imam As Syarqawi dalam Atqyidat menjelaskan nasihat tersebut dengan menyatakan bahwa semangat seorang murid untuk mengetahui, untuk mengenali cacat atau aib batinnya seperti suka pamer atau berorientasi keduniawian untuk amalnya. Akhlak yang buruk, cari muka pada pimpinan atau orientasi hedonisme dalam beramal itu pada ketika bertujuan untuk memperbaiki diri. Pengenalan kekurangan pada batin itu selanjutnya dijadikan pijakan awal untuk introspeksi untuk memperbaiki diri sehingga iman bisa lebih dijaga ketaqwaan dengan ibadah dan amal salehnya bisa ditingkatkan sehingga menjadi lebih dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Pemateri : H. Tali Tulab, S.Ag., M.S.I
Source: https://youtu.be/bkIg_45j2Iw