Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) membuat program untuk mencurahkan perhatian kepada kaum lanjut usia (lansia).
Selain itu, program YBWSA ini sebagai bentuk memuliakan orang tua, utamanya lansia dari kalangan keluarga tidak mampu.
“Kami menggelar program santunan dan pembinaan di 16 kecamatan Kota Semarang, bertajuk Lansia Sumringah 2025,” tutur Ketua Bidang Wakaf Dakwah dan Pesantren YBWSA, Sukijan Athoillah.
Sukijan menyampaikan hal ini, dalam puncak kegiatan di gedung kuliah bersama lantai 10 Kampus Unissula Kaligawe.
Program ini turut didukung Dinas Sosial Kota Semarang, Lembaga Amal Zakat Infaq Sedekah (LAZIS) Sultan Agung, Kampus Unissula serta banyak lembaga di bawah YBWSA.
Adapun sumber dana berasal dari zakat, infaq, dan sedekah beserta dana mauquf aleihi atau hasil pengelolaan wakaf YBWSA.
Kepala Dinsos Kota Semarang Heroe Soekendar menuturkan program semacam ini positif.
Persoalan lain yang butuh perhatian adalah penanganan lansia terlantar.
“Bagi lansia yang terlantar kami tampung di rumah pelayanan Bringin Ngaliyan di Kota Semarang,” tuturnya.
Direktur LAZIS Sultan Agung Hasanudin mengatakan program ini turut mendukung negara mewujudkan visi Indoneaia Emas 2045 dan mengurangi angka kemiskinan.
Tercatat 160 lansia menerima pembinaan dan santunan.
Mereka adalah pihak yang tidak menerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan lain dari pemerintah.
Sebanyak 100 orang hadir langsung di Unissula sedang 60 orang lainnya menerima bantun di rumah masing-masing.
Relawan dalam program ini akan bersilaturahmi ke rumah para penerima.
Forum ini mengundang Ketua Umum YBWSA Prof Dr Bambang Tri Bawono, Wakil Rektor II Unissula Dr Dedi Rusdi, dan Wakil Rektor III M Qomaruddin PhD.***