Tabah Menghadapi Musibah
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Rabu 17 Juli 2024
Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag
Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Surah Al-Ankabut ayat 2 Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman “Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan kami telah beriman padahal mereka belum diuji” ayat ini menjelaskan kepada kita semua bahwa keyakinan kita akan Allah, keyakinan kita akan adanya neraka sebagai balasan atas orang-orang yang berbuat buruk, keyakinan kita kepada surga sebagai balasan atas perbuatan baik; orang-orang yang beriman ternyata membawa konsekuensi. Apa konsekuensinya? Allah akan memberikan ujian kepada mereka keimanan seseorang itu bisa dijamin keampuhannya manakala ia telah melewati ujian-ujian yang datang dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan ujian kepada seluruh hambanya tanpa terkecuali termasuk ujian kepada para Nabi-Nabi yang terpilih. Ujian itu dapat berupa kehilangan anggota keluarga, sakit, kesulitan dan kesusahan yang didera. Oleh karena itu marilah sejenak kita bisa meneladani salah satu Nabi yang juga diberikan ujian berat yaitu Nabi Ayub, dulu Nabi Ayub itu adalah seorang Nabi yang diberikan limpahan kekayaan namun kemudian beliau uji dengan kefakiran, beliau memiliki anak yang demikian banyak lalu Allah mencabut nyawa mereka satu persatu. Demikian juga Nabi Ayub adalah seorang Nabi yang memiliki perawakan sihat kuat namun kemudian Nabi Ayub diberikan ujian oleh Allah dengan datangnya sakit kulit yang menggerogoti tubuhnya hingga 18 Tahun Lamanya namun Nabi Ayub tidak mengeluh Nabi Ayub justru melapor dan berdoa kepada Allah sebagaimana yang tertulis di dalam salah satu ayat Al-Qur’an yaitu Surah Al-Anbiya ayat 83 di sana disebutkan “Ingatlah Ayub ketika ia berdoa ya Tuhanku sesungguhnya aku telah tertimpa penyakit dan engkau adalah dzat yang maha penyayang dari yang para penyayang” ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia pasti akan menghadapi ujian dan cobaan dan sikap yang terbaik untuk kita lakukan adalah dengan sikap memiliki kekuatan untuk memikul beban kesulitan dan penderitaan itulah yang dicontohkan oleh Nabi Ayub kepada kita sehingga ketika kita sedang ditimpa musibah ditimpa ujian mari kita segarkan kembali agar diri kita ini memiliki kekuatan ihtimam ada memikul beban di mana tanggung jawab kita untuk selalu menjaga kesabaran menjaga ketabahan dalam menghadapi ujian.
Source: https://youtu.be/aQmvcV0JBg0