Supaya Kuat Hafalan
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Selasa 6 Agustus 2024
Pemateri : Moh Farhan Husain, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I.
Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Kita sebagai kaum akademis tentu saja berupaya secara maksimal bahkan optimal dalam rangka merealisasikan titah suci dari Allah dan Rasulnya bahwa di dalam hadisnya Rasulullah menyampaikan tholabul Ilmi farido kulli muslimin wa muslimatin “Carilah kalian ilmu karena mencari ilmu hukumnya adalah fardu baik bagi muslim laki-laki maupun perempuan”. Di satu sisi ketika kita melihat ayat Al-Qur’an banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang memerintahkan kepada kita untuk belajar belajar dan senantiasa belajar. Bahkan ayat pertama yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di dalam gua adalah ayat yang memerintahkan untuk bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu. Oleh sebab itu aktivitas kita di dalam perkuliahan, aktivitas kita di dalam pembelajaran, aktivitas kita di dalam thalabul Ilmi Insyaallah akan mampu mengantarkan kita kepada surganya Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Namun demikian ketika seseorang melakukan proses pembelajaran maka tidak jarang kesulitan akan dihadapi baik mungkin dari segi hafalan atau mungkin karena belum begitu paham. Maka kalau kita melihat bahwa ilmu itu adalah tibanya makna dan kemampuan diri untuk menerimanya maka Allah sebetulnya sudah menggelar berbagai macam banyak keilmuan namun terkadang kita yang belum mampu untuk memahami dan menganggap keilmuan itu. Kalau kita lihat bahwa ada dua ayat Allah ada yang dalam perspektif ayat quiah berupa Al-Qur’an tetapi dalam satu sisi adalah ayat kauniah Alam Raya yang menginspirasi kepada kita, bahkan ketika kita melihat di dalam hadarah Islamiah bagaimana satu saat ada namanya Imam Syafi’i pemateri teringat ketika berziarah ke Imam Syafi’i maka sekitar 200 sampai 500 m dari makbarahnya di sebelah kiri ada tulisan makam daripada Imam wq maka pemateri pun kemudian teringat pada satu makqalah yang diabadikan oleh Syekh Az-Zarnuji di dalam ta’limul muta’alim yang harus memberikan inspirasi bagi kehidupan kita para pencari ilmu. Bahwa Imam Syafi’i ulama fikih yang luar biasa bahkan beliau dikenal sebagai ahli di dalam usul fiqih juga dan bahkan hampir sebagian mayoritas umat Islam di nusantara mengikuti pendapat-pendapat beliau yang secerdas itu kurang dari 10 tahun sudah hafal Al-Qur’an tetapi pada satu saat beliau pernah curhat kepada gurunya yaitu Imam wq Ma di dalam ta’limul muta’alim disampaikan cerita pada satu saat Imam Syafi’i bertanya kepada gurunya tentang “Kenapa hafalan saya ini jelek?” padahal Imam Syafi’i hafalannya luar biasa sekali membaca buku baca kitab membaca hadis beliau hafal tapi terkadang masih merasa belum hebat di dalam keilmuan maka beliau bertanya kepada gurunya maka kemudian gurunya menyatakan “Wahai kamu muridku Imam Syafi’i kalau ingin hafalanmu lancar, kalau ingin pemahamanmu mudah di dalam memahami ayat Allah baik qauliyah maupun kauniyah maka solusinya adalah ul maasi yaitu meninggalkan kemaksiatan”. Kenapa? sebab yang namanya ilmu adalah cahaya dan cahaya akan hanya bisa masuk dengan mudah ke dalam relung sanubari kehidupan kita ketika memang kita bersihkan di dalam diri kita. Dan cahaya Allah tidak akan diberikan ilmu. Allah tidak akan diberikan kepada mereka yang memang ahli maksiat. Oleh sebab itu para mahasiswa mahasiswi marilah kita di dalam rangka menuntut ilmu kita melaksanakan apa yang sudah didawuhkan oleh Imam wq terhadap Imam Syafi’i mudah-mudahan kita mendapatkan keilmuan yang barokah manfaat.
Source: https://youtu.be/3ooAPruKp3w