Semua Karena Karunia dan Rahmat Allah
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Rabu 29 Mei 2024
Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Suatu ketika seorang Sufi besar di abad 3 Hijriah sedang berjalan di atas pegunungan antiokia tanpa diduga beliau bertemu dengan seorang perempuan yang terlihat seperti gila, perempuan tersebut memakai jubah sebagaimana dijelaskan di dalam Kitab Hilyatul karya Abu Nu’aim Al-Aspahani dzun nun Al Mishri kemudian memberikan sapaan salam kepada wanita tersebut sang wanita pun kemudian menjawab salam lalu bertanya bukankah engkau adalah dzun nun Al Mishri mendengar perkataan itu kemudian dzun nun kaget lalu dia berkata Semoga Allah Mensejahterakan terus bertanya “Bagaimana engkau tahu bahwa aku ini adalah dzun nun Al Mishri?” perempuan itu lalu menjawab Allah telah membuka tirai antara diriku dan hatiku sehingga aku mengenalmu melalui jalinan komunikasi ma’rifah cintaku kepada sang Khalid, setelah wanita itu menjelaskan kepada dzun nun Al Mishri lalu ia berkata lagi “Bolehkah aku bertanya tentang satu hal?” tanyakanlah kata dzun nun Al Mishri perempuan tersebut kemudian bertanya “Apa itu Dermawan?” zunun lalu menjawab “Dermawan itu adalah mengeluarkan harta dan memberi” mendengar jawaban dzun nun wanita tersebut langsung berkata ini kan kedermawanan dunia lalu bagaimana dengan kederma agama dzun nun lalu menjawab “Bersegera menuju ketaatan kepada Allah” perempuan tersebut kembali bertanya “Kalau begitu jika engkau bersegera menuju jalan ketaatan kepada Allah apa engkau masih berharap imbalan atas ketaatanmu kepadanya?” dzun nun pun jawab “Iya karena Allah itu menjanjikan 10 kali lipat”. Perempuan tersebut kemudian menasihati dzun nun Al Mishri “Mintalah agar ketentuan tersebut dihapus di delete dalam agama ini ketentuan yang buruk dalam agama bersegera menuju ketaatan kepada Allah itu harus dilakukan tanpa syarat tidak perlu meminta imbalan kepadanya”.
Manusia beribadah kepada Allah selalu mengharap imbalan bahkan tidak jarang beribadah atau mendekatkan diri kepada Allah saat ada butuhnya saja namun apa yang terjadi pada dzun nun Al Mishri ketika memberikan jawaban kepada perempuan tersebut tentu sangat mengejutkan. Oleh karena itu hendaknya manusia menjauhkan sikap bergantung kepada amalnya sendiri, misalnya sedekah puasa shalat dan lain sebagainya, kita harus menggantungkan keyakinan kita ini hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan sesungguhnya Abu Hurairah berkata yang mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga, engkau juga tidak wahai ya Rasul? tanya beberapa sahabat. Kemudian beliau menjawab “Aku pun tidak, itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala”. Hadis di atas menunjukkan “Sesungguhnya amal bukanlah sesuatu yang akan memberikan garansi kepada kita semuanya untuk masuk surga karena surga akan diberikan kepada mereka yang diridhai dan dikehendaki oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala”. Itulah sebabnya kenapa di setiap selesai melaksanakan ibadah shalat kita biasa dianjurkan untuk membaca doa allahumma inna nas aluka ridho wal Jannah “Ya Allah aku meminta ridha dan surgamu”.