Sayangilah Yang di Bumi, Maka Yang Di Langit Akan Menyayangi
Di dalam ajaran Islam kita diberikan tuntunan oleh Allah “Sayangilah penduduk yang ada di bumi maka engkau akan disayangi penduduk yang ada di langit. Berkasih sayanglah engkau kepada yang ada di bumi maka Allah dan para malaikatnya pun akan berkasih sayang kepadamu”. Oleh sebab itu di dalam kitab Aid Al-Riyadh yang ditulis oleh Syeikh Muhammad bin Abu Bakar, di situ disebutkan ada salah satu dawuhnya Kanjeng Nabi “Sayangilah orang-orang yang ada di bumi maka yang di langit akan menyayangi kalian semua”. Ada hal yang menarik, kita lihat cerita di dalam kitab itu kita memang dituntun oleh Allah untuk menyayangi, berkasih sayang terhadap sesama. Ada cerita di dalam kitab Usfuriah pada masa yang lampau; ada orang yang baik dan kemudian beliau di mimpikan oleh seorang ulama untuk masuk ke dalam surga. Dia ditanya “Bagaimana kehidupanmu di alam sana?”. “Alhamdulillah dapat karunia nikmat di alam kubur”. “Lantas apa yang menjadikan engkau mendapatkan nikmat yang luar biasa?”. Dia pun menceritakan bahwa ternyata amaliah yang disukai oleh Allah dari kehidupannya adalah pada satu saat dia ketika berjalan di pasar melihat ada burung yang sedang ada di balik toko, kemudian orang itu karena kasihan terhadap burung itu dia pun memberi burung itu yang disebut dengan Usfuriah atau burung emprit. Kalau Bahasa Jawanya atau burung yang kecil burung pipit. Kemudian beliau kasihan terhadap burung itu, burung itu dibeli dan setelah dibeli dia pun dengan mengucap basmalah Bismillahirrahmanirrahim dia lepaskan burung itu supaya burung itu bisa ketemu dengan keluarganya dan bercengkrama dengan keluarganya. Ternyata burung itu ketika dilepaskan sangat senang, dilepaskan dari belenggu ketidaknyamanan. Dia berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala “Ya Allah Ya Rabbi rahmatilah makhlukmu yang telah melepaskanku dari belenggu yang luar biasa”. Maka doanya burung emprit itu yang diterima oleh Allah Azza Wa Jalla. Dari hal ini kita perlu mentransformasikan di dalam kehidupan era milenial kita sebagai seorang kepala keluarga harus berkasih sayang terhadap istri dan anak-anak kita. Kita sebagai pemimpin harus berkasih sayang terhadap orang-orang yang kita pimpin karena Allah. Kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemimpin harus berkontribusi terhadap kemaslahatan rakyat. Kemaslahatan yang dipimpin bukan kita hanya seakan-akan kita itu alim, seakan-akan kita itu baik tapi ternyata banyak belenggu-belenggu yang terzalimi. Oleh sebab itu ketika sudah ada yang sekian puluh tahun di dalam belenggu ketidaksuksesan maka kemudian dia terselamatkan dengan kebijakan-kebijakan yang baik dan tentu saja berapa puluh keluarga yang berdoa kepada Allah di tengah malamnya untuk memohonkan rahmat bagi orang-orang pemimpin yang sudah berlaku baik dan nauzubillah sebaliknya ketika terbelengu seperti itu, tentu saja kita harus melaksanakan. “Barangsiapa yang menyayangi pasti akan disayangi dan ketika kita menyayangi kepada sesama maka Allah pun akan menyayangi kita”. Karena Rasulullah dawuhan sayangilah kalian penduduk yang ada di bumi yang kita semuanya nya berbaik kepada mereka dan Allah akan menyayangi kita beserta para malaikatnya.
Pemateri : Moh Farhan Husain, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I.
Source: https://youtu.be/5KDzbQQyWnI