Perniagaan Yang Pasti Untungnya
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Senin 20 Mei 2024
Pemateri : Moh Farhan Husain, S.Pd.I., S.Hum., M.Pd.I. Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Betapa sungguh di dalam kehidupan yang kita lalui dalam rangka untuk meniti bahara kehidupan yang penuh dengan fat mergana ketika kita melakukan perniagaan atau dalam perspektif yang lain berupa perdagangan kepada sesama manusia maka kadang kita akan mengalami keuntungan yang besar tapi terkadang pula tidak sedikit di antara kita yang terjerumus ke dalam jurang kerugian. Oleh sebab itu, Itulah ketika kita melakukan perniagaan kepada manusia kadang untung kadang pun orang bilang untung tetapi maukah kalian ditunjukkan kata Allah terkait dengan perniagaan yang pasti untungnya ke Allah karena perniagaan ini kita lakukan terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta’ala sudah berfirman di dalam Quran Surah Shaf ayat 10 sampai 11 telah berfirman “Hai orang-orang yang beriman apakah kalian tahu terkait dengan mau saya tunjukkan tijarah yang mana bisa tunjikum minabin alim” jadi kata Allah ada perniagaan yang ketika kita melakukannya pasti kita mendapatkan untung sebab ini adalah janji Allah maka pertanyaannya adalah Apakah perniagaan yang bisa membuat kita untung? yaitu Allah sampaikan:
- Ketika kita berbarter berniaga dengan Allah artinya yang pertama Allah sampaikan lakukanlah kalian sekalian yaitu berimanlah kalian kepada Allah dan Rasulnya maka ketika kita melakukan hal itu pasti kita akan beruntung. Tetapi kita pun kemudian perlu ingat bahwa yang namanya beriman tidak cukup hanya di dalam hati mengatakan percaya; karena bagaimana keimanan yang ada di dalam diri manusia maka terpatri kuat di dalam sanubari jiwa raganya khususnya di dalam hatinya. Mempercayai secara totalitas kepada Allah sebagai Sang Penguasa Alam Raya satu-satunya zat yang wajib kita sembah dan percaya kepada Nabi Muhammad bahwa Nabi Muhammad adalah utusannya tetapi tidak cukup itu bahwa iman itu juga wa ikrarum bilisan yaitu kita ucapkan di dalam lisan kita dengan kalimat syahadat Ashadu Alla ilahaillallah wa Ashadu anna muhammadar rasulullah apakah cukup hanya dua itu? Tidak, tetapi kita realisasikan kita implementasikan keimanan yang terpatri di dalam jiwa kita di dalam hati kita dengan realisasi ibadah-ibadah kepada Allah. Oleh sebab itu maka ketika kita mengatakan cinta kepada Allah dan Rasulnya maka kuntum tuhibbunallah fattabiuni yuh allah “Katakanlah wahai Nabi Muhammad ketika kalian semuanya kita sebagai umatnya Rasul mengatakan cinta kepada Allah maka ikutilah Rasul maka Allah pun akan senang dan cinta kepada kita”.
- Allah sampaikan bahwa wat tujahiduna fisabilillah bi amwalikum wa anfusikum perniagaan yang kedua yang akan pasti membawa keberuntungan bagi kita ketika melakukannya yaitu berjihad di jalannya Allah maka berjihadnya adalah wikum wa anfusikum yaitu dengan harta dan juga dengan jiwa. Ada hal yang menarik. Kenapa Allah menyebut bi amwalikum terlebih dahulu baru bi fusikum jadi disebutkan bahwa kita diperintahkan berjihad di jalan Allah dengan harta benda kalian dan dengan jiwa kalian itulah pentingnya kita berderma kepada sesama yang membutuhkan apalagi berjuang di jalannya Allah tentu sekuat tenaga yang kita miliki maka ketika kita pun melakukan itu sebagai civitas akademika bagi kita sebagai dosen berjihadnya adalah nasyrul Ilmi mengajarkan keilmuan kepada mahasiswa kita wasilah kita kepada ilmu itu mudah-mudahan menjadi Jalan bagi kita untuk masuk ke surganya Allah bagi kita sebagai mahasiswa jihad fii sabilillah kita adalah belajar belajar dan belajar dengan niat untuk menghilangkan kebodohan karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Makaikum kirakum inkuntum tamun yang demikian itulah ketika kalian itu akan lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui artinya bahwa dua hal ini ini dipastikan oleh Allah ketika kita sebagai umat manusia mau melakukannya maka keberuntungan yang besar akan diberikan kepada kita.