Penceramah: Ust. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag.
Setiap kali kita memasuki bulan Dzulhijjah, setiap kali pula kita diingatkan dengan peristiwa besar yang diabadikan di dalam surah As-Sofat ayat 100-111. Ada dua pelajaran yang bisa kita ambil dalam syariat penyembelihan hewan kurban. Pelajaran yang pertama adalah tentang cinta dan pelajaran yang kedua adalah tentang Birrul Walidain.
Kita ketahui bersama bahwa kecintaan kita kepada lawan jenis laki-laki memiliki ketertarikan kepada perempuan. Perempuan tertarik kepada laki-laki adalah anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kecintaan kepada anak adalah anugerah pula dari Allah. Kecintaan kepada harta benda dengan berbagai jenis ragamnya juga merupakan bagian kecintaan manusia yang bersifat universal.
Al-Qur’an menyebut di dalam surah Ali Imran ayat 4
مِنْ قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَاَنْزَلَ الْفُرْقَانَ ەۗ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ
sebelum (turunnya Al-Qur’an) sebagai petunjuk bagi manusia, dan menurunkan Al-Furqān (pembeda yang hak dan yang batil). Sesungguhnya orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, bagi mereka azab yang sangat keras. Allah Mahaperkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
Di akhir ayat itu Allah mengingatkan bahwa kecintaan kita kepada lawan jenis, kecintaan kita kepada anak, kecintaan kita kepada harta tidak boleh membutakan kecintaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Itulah mengapa di bulan Dzulhijjah ini sebagai wujud cinta kita kepada Allah, kita berkorban dengan menyembelih hewan kurban. Ini yang pertama.
Lalu yang kedua ada pelajaran Birrul Walidain. Bagaimana Nabi Ibrahim membangun komunikasi yang baik dengan Nabi Ismail sebagaimana termaktub di dalam surah As-Saffat. “Wahai anakku, bagaimana pendapatmu bahwa aku ini melihat dalam mimpi aku ini menyembelihmu.” Nabi Ismail adalah anak yang dididik oleh orang tua yang saleh. Maka dia memberikan jawaban yang sangat luar biasa. Dan ini menunjukkan konteks Birrul Walidin. Dia patuh kepada ayahnya. Dalam surah As-Saffat disebutkan “Wahai ayah lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Kelak engkau akan mengetahui aku termasuk orang-orang yang sabar”. Inilah bukti Birrul Walidain Nabi Ismail kepada ayahnya.
Sehingga pada kesempatan yang singkat ini, marilah kembali kita segarkan ingatan kita dan sekaligus kita implementasikan syariat penyembelahan hewan kurban, yaitu dengan menyembelih hewan kurban. Dan yang kedua mengingatkan kepada kita agar selalu menempatkan cinta kita kepada Allah di atas segalanya. sekaligus kita tunduk dan patuh kepada kedua orang tua kita. Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat.