Memuliakan Tamu
Salah satu keluhuran ajaran Islam dalam membangun relasi kehidupan umat manusia adalah dengan memuliakan tamu. Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim Nabi bersabda “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamu”. Hadits ini menjelaskan kepada kita adanya keterkaitan antara memuliakan tamu dengan iman seseorang. Islam memandang memuliakan tamu tidak hanya faktor penting dalam membangun relasi sosial tetapi itu juga menjadi tolak ukur keimanan kita.
Ada sebuah kisah menarik yang bersumber dari Hasan Al-Bashri seorang Ulama Sufi yang hidup di abad ke-el masehi. Suatu saat beliau kedatangan enam orang tamu seperti biasa setiap tali tamu datang selalu beliau berikan minuman dan makanan. Nah ketika tamu datang kemudian dipersilakan duduk Hasan Al-Bashri ini kemudian menghampiri pembantunya, dia tanya ada makanan apa yang bisa diberikan kepada tamu. Coba kamu buka almari begitu dibuka almari hanya ada sepotong roti. Sudah kamu siapkan minuman saja nanti satu potong roti ini kasihkan saja orang yang membutuhkan. Saya nanti akan berdoa mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik setelah minuman ini disajikan kepada enam tamunya. Kemudian sepotong roti ini dibawa keluar oleh pembantunya dan diberikan kepada orang yang membutuhkan. Tiba-tiba ada tamu yang lain datang membawa nampan, lalu Hasan Al-Bashri ini berdiri dan bergegas menghampiri tamu. Tamu itu kemudian menyampaikan: ini ada hadiah untukmu wahai Imam Hasan Al-Bashri. Begitu dibuka isinya hanya enam potong roti. Kayaknya ini bukan untukku deh. Si tamu ini kemudian menegakkan lehernya sambil melihat di ruang tamu ini ternyata ada enam orang. Lalu si tamu ini balik dan menambah empat potong roti itu balik lagi ke tempat Hasan Al-Bashri. Lalu diberikan 10 potong. Hasan Al-Bashri teringat ayat Al-Qur’an yang berbunyi “Barang siapa yang datang dengan satu kebaikan maka Allah akan balas dengan 10 kebaikan”.
Itulah mengapa kenapa kita harus memuliakan tamu. Tamu untuk diri kita, keluarga kita, institusi kita, maka harus kita muliakan. Ada sebuah kutipan di dalam Kitab Hilyatul Auliya menyebutkan “Bahwa ketergesa-gesaan itu adalah perilaku setan, karena sesungguhnya lima hal ini adalah perintah sunnah dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam salah satunya adalah memberikan makan kepada tamu”.
Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag
Source: https://youtu.be/viCIbeulLN0