Keutamaan Cinta dan Shalawat Pada Nabi
Kajian Rutin Pagi
Rabu, 10 Juli 2024
Ketika melakukan kesalahan Allah membuka pintu peluang untuk diterima yaitu tobatnya kita semuanya maka kemudian masyarakat kita itu setelah sowan ke Nabi Adam itu akhirnya sowan ke Nabi Nuh. Nabi Nuh dikenal melakukan dakwah sampai 950 tahun jadi hampir 1000 tahun kurang 50 tahun, tetapi pengikut Nabi Nuh hanya sedikit tidak lebih dari 100 orang jadi perjuangan dakwahnya Nabi Nuh ini bersusah payah sebab kenapa sampai dakwah Nabi Nuh yang sudah mencapai 950 tahun tetapi tidak lebih dari 100 orang yang ikut itu pun keluarganya istrinya anaknya itu tidak ikut bahkan ketika diajak oleh Nabi Nuh itu anaknya malah mencaci maki, istri beliau juga mencaci maki beliau, Masyaallah. Suatu saat kemudian terjadi banjir yang besar itu akhirnya anaknya mau kemudian diajak untuk naik ke atas kapal tetapi anaknya menolak aku akan naik ke atas pohon aku akan naik ke atas yaitu gunung maka akhirnya tersapu lah semuanya. Kalau kita lihat di Al-Qur’an ada pepatah yang harus diperhatikan; Nabi Nuh itu seakan sempat komplain gusti Allah ya maksudnya kenapa beliau itu kan Nabi, beliau itu gini di dalam hatinya “Ya Allah anak saya kenapa tidak diselamatkan gitu saya sudah berjuang begitu” maka kemudian ditegur oleh Allah “Nuh, semua itu adalah kekuasaan saya” hak prerogatifnya Allah untuk memberikan hidayah apa tidak, maka kewajibannya orang tua namun mengajak anaknya mendidik anaknya nanti anaknya jadi apa itu sudah merupakan urusan daripada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tetapi ini menjadi contoh bagi kita bahwa kita itu tidak berkuasa apa-apa karena letak hidayah adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kemudian Nabi Nuh mengatakan “Saya itu mau doa kepada Allah agak malu karena saya punya salah kepada Allah sampai ditegur” itu coba minta tolong kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam akhirnya kita mencari kepada Nabi Muhammad, ketemu Nabi Muhammad. Nabi Muhammad itu memang cinta kepada umatnya dan kemudian beliau sangat cinta suka kepada umatnya yang bershalawat kepada beliau maka kemudian Rasulullah pergi ke depan yaitu pintu surga, maka di tafsir Ibnu Katsir dikatakan; kemudian Rasulullah itu pintu Surga di ketuk Assalamu’alaikum – Waalaikumussalam. Terus kemudian penjaga surga itu malaikat membukakan pintu “Siapa Anda?” – “Ana Muhammad” saya Muhammad – “Ya Allah Kanjeng Nabi Muhammad betul?” – “Betul” terus dibukakan pintu surga. Kenapa kok langsung dibukakan malaikat? Itu menjawab “Ya Rasulullah saya diperintah oleh Allah tidak boleh membukakan pintu surga sebelum orang yang pertama kali akan masuk ke dalam surga ini adalah panjenengan, maka ketika jenengan sudah ada di hadapan saya maka saya persilahkan panjenengan untuk masuk ke surga. Rasulullah menjawab “Nanti dulu, nanti dulu, saya akan masuk surga bersama umatku bersama orang yang mencintaiku, bersama orang-orang yang senang kepadaku”.Sayyid Abuya Sayyid Alawi Malik Al-Hani ini ulama Ahlussunnah Wal Jamaah dari Makkah. Beliau itu mengarang banyak kitab salah satunya adalah Mafahim, beliau ini itu termasuk orang yang sangat dihormati oleh para ulama Nusantara termasuk Mbah Maimun. Mbah Maimun Zubair dan para ulama rata-rata itu nanti ada sanad ke Sayyid Abbas. Sayyid Abbas itu Abah dari Sayyid Muhammad Alawi Al-Malik Al-Hani, beliau masuk profesor. Beliau itu pernah cerita ketika beliau kasyaf ziarah kepada Rasulullah ini yang cerita itu adalah Gus Qayyum walaupun ini tidak ada rujukan kitabnya ya Gus Qayyum cerita Sayyid Muhammad itu pernah ziarah tinggilipun Rasulullah ketika ziarah itu agak ketiduran ketika ketiduran itu mimpi ketemu Rasulullah, ketika mimpi ketemu Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di belakangnya Rasulullah itu ada jamaah yang banyak kemudian beliau tanya kepada Kanjeng Nabi “Kanjeng Nabi siapa itu jemaah yang banyak itu?” – “Itu adalah umat yang mencintai aku” – “Ya Rasulullah siapa orang-orang yang di tengah yang lebih banyak dari jamaah itu?” – “Oh yang paling banyak itu adalah orang-orang Indonesia yang mencintai aku”. Mudah-mudahan yang ini kita semuanya termasuk orang-orang yang disebutkan di dalam mimpi itu (orang-orang Indonesia) yang mencintai kepada Rasulullah walaupun tidak hanya orang Indonesia saja yang boleh mencintai Rasul tetapi salah satu bentuk cinta kita adalah melalui lantunan-lantunan shalawat.
Source: https://youtu.be/cloIFNRKeNk