Jurus Hidup Bahagia
Melanjutkan kajian sebelumnya tentang jurus hidup bahagia yang ditawarkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang ketiga adalah sabar. Seringkali kita dihadapkan pada persoalan di mana deretan kesulitan, kesusahan, mendera kehidupan kita, cobaan datang berganti sehingga diperlukan kesabaran. Dalam ajaran islam, sabar itu bukan hanya teguh dan selalu menjalankan perintah Allah di saat kita menerima musibah saja.
Sabar dalam menjalankan ketaatan artinya kerap perintah yang harus kita jalani ini terasa agak berat, tapi kita ini tetap konsisten dan istiqomah menjalankannya. Itulah bentuk kesabaran kita mungkin bagi sebagian orang bangun pagi melaksanakan shalat subuh itu bukan persoalan yang gampang, butuh perjuangan. Dan ketika orang tetap konsisten bangun pagi bersimpuh bersujud melaksanakan shalat subuh berjamaaah di masjid, itulah bentuk kesabaran taat kita kepada Allah. Lalu yang kedua sabar ketika kita menghindari perbuatan maksiat. Banyak sekali godaan di depan mata kita. Hampir-hampir bisa jadi kita ini tergoda, tetapi kita ini mampu menjaga jarak meninggalkan perbuatan maksiat. Itulah bentuk kesabaran kita dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. Dan yang ketiga adalah sabar ketika kita ini ditimpa musibah. Di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 153 Allah Subhanahu Wa Ta’ala menegaskan “Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat itu sebagai penolong. Sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar”. Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa ternyata sabar memang jalan yang harus kita tempuh agar kita ini bisa melewati rintangan melewati dinamika kehidupan, sehingga kita tetap memperoleh ketenangan dan kedamaian. Itulah janji Allah dan Allah akan selalu membersamai orang-orang yang bersabar.
Pemateri : H. Samsudin Salim, S.Ag., M.Ag
Source: https://youtu.be/WR3tjTSpvZI