Berdoa Hanya Kepada Allah Semata

“Janganlah niat dari hal yang penting bagimu sampai kelewatan tertuju kepada selain Dia Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kerana Allah yang punya sifat Al-Karim Yang Maha Mulia Yang Maha Memberi”. Banyak tidak akan bisa terlangkahi oleh apapun cita-cita dan harapan dalam Syarah Hikam Iqodzul Imam yang ditulis oleh Al-Imam Ibnu Ajibah dinyatakan bila seorang murid, orang yang punya keinginan untuk mencapai makrifat pada Allah untuk bisa sambung hatinya kepada Allah, punya kepentingan apapun yang tentu saja dia menginginkan hal-hal itu yang dianggap penting bisa dicapai diwujudkan. Maka penting dia mengembalikan semua itu kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jangan digantungkan pada apapun selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jangan digantungkan pada siapapun selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Banyak selalu begitu sebagaimana sifatnya yang abadi, nikmat-nikmatnya sangat luas kapanpun dan dimanapun. Dan Allah sebaik Al-Karim itu tidak akan pernah bisa terlangkahi oleh keinginan dan harapan siapapun. Para Ulama ketika menafsirkan Al-Karim yang menjadi sifat Allah Subhanahu Wa Ta’ala dijelaskan sebagai Allah Al-Karim ialah Tuhan yang ketika dimintai akan memberi, dia tidak peduli berapa banyak dia memberikan dan tidak peduli pula siapa yang dia beri karena itu ketika hajat apapun ditujukan kepada selain dia maka dia tidak Ridha/tidak rela. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam salah satu haditsnya bersabda “Barang siapa tidak meminta kepada Allah sama sekali tidak berdoa pada Allah maka Allah akan marah kepadanya”. Hadits diriwayat oleh Imam Al Bukhari dalam kitab Al Adabul Mufrad hadits nomor 658. Hadits itu menggambarkan betapa Allah Al-Karim sangat senang Ridha bila hamba-hambanya meminta pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan sebaliknya akan marah bila orang merasa cukup dengan dirinya sendiri atau cukup dengan bantuan sesama manusia atau sesama makhluk sehingga tidak pernah minta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam surat Al Ghafir ayat 60 Allah berfirman “Dan Tuhanmu berfirman; berdoalah kepadaku niscaya aku akan jawab dan sesungguhnya orang-orang yang sombong dari ibadah kepadaku, dari berdoa kepadaku, mereka akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan kecil”.
Sahabat Umar bin Khattab punya ungkapan yang sangat penting dan bisa menjadi pelajaran bagi kita. Dia mengatakan “Kapan Allah mengijabahi dan bagaimana mengijabah doaku? Yang aku tanggung yang aku pentingkan adalah aku berdoa, itu kepentingan saya. Ketika aku diberi Ilham oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala bisa berdoa saya yakin bahwa ijabah dikabulkannya doa akan menyertai”. Dari ayat dan hadits itu memberikan pelajaran bagi kita bahwa merespon perintah Allah untuk berdoa juga bimbingan Nabi tentang pentingnya doa. Sebagai mukmin, sebagai Muslim penting kita berdoa dan ketika berdoa harus ikhlas murni tertuju hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Imam Abu Ali Ad Daqqaq menyatakan bahwa di antara tanda ma’rifat pengenalan seseorang terhadap Allah yang baik adalah ketika yang bersangkutan tidak pernah minta hajatnya apapun hajat itu kecil maupun besar hal-hal yang dianggap kekinian maupun untuk yang akan datang semuanya diminta hanya kepada Allah bukan kepada selain Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dia mencontohkan Nabiyullah Musa Alaihissalam; ketika dia sangat berkeinginan untuk melihat Allah dia pun berdoa “Wahai Tuhanku nampakkan padaku, aku akan melihatmu” surat Al A’raf ayat 143. Meskipun ternyata ketika doa itu dimintakan kepada Allah Nabi Musa diperintahkan untuk melihat gunung dan ternyata ketika Allah di sana Nabi Musa semabut tidak mungkin untuk melihat langsung dan memang begitulah manusia. Dan ketika Nabi Musa itu suatu ketika dalam satu perjalanan dia merasa lapar dan ingin makan roti dia pun berdoa dengan mengatakan ayat 24 “Wahai Tuhanku sungguh aku ini terhadap apa yang Engkau turunkan kepadaku dari rezeki yang baik, orang yang berkebutuhan”.
Bisa dipahami bahwa ibadah banyak maknanya. Salah satu ibadah yang penting dan harus kita jalani adalah berdoa. Ada hadits Nabi yang menyatakan “Ibadah berdoa itu bagaikan otak dari ibadah”. Itu gambaran betapa penting berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan itu saja sebagai orang yang beriman, berdoa hanya kepada Allah dan yakin bahwa Allah mendengar dan mengabulkan apapun bentuknya. Yang dikabulkan adalah yang terbaik untuk kita. Semoga Allah memberikan pertolongan kita bisa beribadah dengan baik dan berdoa dengan benar dan baik.
Pemateri : H. Tali Tulab, S.Ag., M.S.I
Source: https://youtu.be/9V9B4jKC9k4