Kajian
Berdoa Dengan Motif Ibadah Dan Menunjukkan Penghambaan Kepada Allah

Berdoa Dengan Motif Ibadah Dan Menunjukkan Penghambaan Kepada Allah

Berdoalah kamu semua kepada Tuhanmu dengan keadaan tawadhu dengan penuh rasa rendah sekaligus mengakui keagungan Allah dan pelan, tidak perlu dengan suara lantang. Sesungguhnya dia itu tidak menyukai orang-orang yang melewati batas”.

Dan berdoalah kamu semua kepada dia (Allah) dengan keadaan khauf ada rasa khawatir sekaligus dibarengi dengan rasa harap. Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat dari orang-orang yang Muhsinin yang berbuat Ihsan yang berbuat kebaikan”.

Nabi juga mengajarkan banyak doa kepada para sahabat antara lain doa yang diajarkan kepada sahabat Ibnu Abbas “Allahumma a’inni ala dzikrika wa syukrika wa Husni ibadatik” yang artinya “Ya Allah berikan maunah untuk bisa dzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan ibadah kepada-Mu dengan baik”.

Kita yakin bahwa ibadah adalah bagian dari Islam. Ibadah dalam Islam dan penting bagi setiap muslim. Ketika berdoa Ibnu Athaillah As-Sakandari menyatakan permintaan kamu dalam doa dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu bisa jadi bahan prasangka buruk kepadanya. Ini penting diwaspadai dalam hati kita karena kita yakin diantara yang kita imani salah takdir, Allah takdirkan semua apa yang akan dijalani untuk setiap manusia termasuk masing-masing dari kita. Allah Maha Mengetahui dengan apapun yang menjadi kebutuhan kita. Allah Maha Mengetahui dengan keadaan kita sekarang dan yang akan datang. Karena itu perlu menata hati agar tidak sampai ketika kita menyampaikan permintaan kita dalam doa menjadi dugaan yang buruk kepada Allah apalagi ketika sudah memanjatkan sekian kali doa, sekian lama doa ternyata kita merasa belum dikabulkan jangan sampai ada itiham tuhmah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bukankah Nabi Nuh ketika berdoa untuk dihancurkannya umat yang kafir itu ternyata diperintah untuk membuat kapal dan proses membuat kapal ternyata berpuluh-puluhan tahun. Baru selanjutnya adab Allah diturunkan artinya prosesnya ada sekian panjang dan itu terserah Allah. Oleh karena itu ketika kita punya hajat sampaikan kepada Allah dalam doa tetapi dengan tetap menata hati untuk husnudzan pada Allah. Allah sudah tahu apa menjadi hajat kita. Allah sudah tahu keadaan kita. Mengapa kita berdoa? Ya karena Allah memerintahkan kita untuk berdoa.

Pemateri : H. Tali Tulab, S.Ag., M.S.I

Source: https://youtu.be/bIwXW1FghoY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *