Kajian
Bahagia Setelah Sabar

Bahagia Setelah Sabar

Dikisahkan ada seorang wanita janda yang memiliki anak laki-laki, semata wayang anaknya telah pergi lama dan tidak kembali. Sekian lama orang tua itu menunggu tetapi anaknya juga tidak kembali, ibunya tentunya mengkhawatirkan akan keselamatan dan kondisi anaknya. Sang wanita ini akhirnya datang kepada Imam Ja’far Shodiq seraya mengadukan permasalahan karena anaknya tidak kembali. “Wahai Imam anakku telah pergi lama dan kini juga belum datang untuk kembali”. Sang Imam memberikan nasihat kepada wanita ini “Bersabarlah dan tenangkan dirimu” kemudian setelah mendapatkan nasehat dari Imam Ja’far Shodiq, wanita ini kembali ke rumahnya dan setelah berhari-hari menunggu kedatangan putranya juga belum kembali. Pilar kesabarannya pun mulai tergoyahkan dan untuk kedua kalinya wanita ini datang menghadap kepada Imam Jafar seraya mengatakan “Wahai Imam, putraku kini juga belum kembali apa yang mesti kulakukan?”. Sang Imam memberikan nasihat kembali “Bersabarlah dan hadapilah permasalahan ini dengan tegas”. Wanita ini mengatakan “Demi Allah wahai Imam kesabaranku telah sampai pada puncaknya dan saya tidak sanggup kembali untuk bersabar”. Sang Imam mengatakan “Sekarang pulanglah putramu telah kembali di rumah”. Mendengarkan pernyataan Imam Ja’far Shodiq ini wanita ini seraya segera pulang menuju ke rumah untuk menyatakan kebenaran apa yang disampaikan oleh sang Imam Ja’far Shodiq apakah putranya benar-benar kembali. Seraya dalam hatinya mengatakan “Apakah telah turun wahyu kepada Imam Ja’far Shodiq sehingga beliau mengetahui bahwa putraku telah kembali? Nanti saya akan menanyakan perihal ini kepada beliau”. Betul ternyata putranya telah di rumah dengan sehat wal afiat. Kemudian wanita ini datang ketiga kalinya kepada Imam Ja’far Shodiq dan mengatakan kepada beliau “Wahai Imam, benar yang Anda katakan bahwa putraku telah datang kembali dalam kondisi sehat wal afiat. Apakah telah turun kepadamu wahyu wahai sang Imam? Sehingga engkau mengetahui berita gaib seperti ini?”. Sang Imam mengatakan “Saya hanya menyimpulkan apa yang disampaikan oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Beliau mengatakan ‘Ketika manusia sudah sampai pada puncak kesabarannya maka kebahagiaan akan menjelangnya’ dan saya katakan kepadamu sekarang pulanglah bahwa putramu telah pulang ke rumah. Atas dasar inilah saya mengatakan pada Anda bahwa putramu telah datang. Saya tahu bahwa persoalanmu telah selesai dengan kesabaran yang engkau tanamkan dalam kehidupanmu. Dan beritaku benar sesuai dengan kenyataan”.

Dari kisah ini Kita bisa belajar betapa pentingnya sebuah kesabaran. Setiap diri kita pasti punya persoalan. Setiap diri kita pasti punya permasalahan, tergantung bagaimana kita menyikapinya. Kesabaran akan membuahkan sebuah kebahagiaan. Setiap kesulitan pasti ada solusinya.

Pemateri : Ust. Mustain, M.Pd.I

Source: https://youtu.be/sb1ZOKP8hYM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *