Andaikan Ramadan Bisa Berwasiat
Kajian Khutbah Jumat – Jumat 3 Mei 2024
Pemateri : H. Sarjuni, S.Ag., M.Hum Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Alhamdulillah pada hari ini Allah telah memperjalankan kita untuk bertemu dengan sayyidul ayyam hari Jumat tanggal 23 Syawal ini artinya bahwa sudah 23 hari yang lalu Ramadan meninggalkan kita. Oleh karena itu sebelum berakhir Syawal ini mari kita intropeksi ke dalam diri kita masing-masing apakah nilai-nilai kesalahan nilai-nilai kebajikan yang selama 1 bulan kita perjuangkan kita kerjakan di bulan Ramadan ini di hari yang ke-23 ini apakah betul-betul masih ada masih kita kerjakan, apakah di hari yang ke-23 ini kita masih memiliki komitmen untuk secara konsisten menjalankan nilai-nilai kebaikan yang telah kita perjuangkan itu karena andaikan saja Ramadan bisa berbicara andai saja Ramadan bisa ngomong maka Ramadan akan berwasiat kepada kita “Wahai saudaraku yang terkasih selepas aku meninggalkanmu tolong jangan lupakan aku karena Insyaallah aku akan menemuimu pada hari di bulan Syawal pada setiap hari Senin dan Kamis pada setiap tanggal 13 14 16 ayyamul bidh dan pada hari-hari yang disunnahkan untuk berpuasa lainnya” mengapa demikian? Kata Ramadan karena agar engkau selalu dekat denganku dan aku akan menunggumu dan menyambutmu di pintu Roan yaitu Pintu Surga khusus untuk ahli puasa.
Ramadan akan mengatakan kepada kita “Wahai saudaraku terkasih selepas aku meninggalkanmu jangan biarkan Al-Qur’an mu dipenuhi dengan debu karena tidak lagi pernah dibuka bacalah terus Al-Qur’an tadaburi pelajari dan amalkan menjadi pahala hidup” Minimal kita harus membacanya karena apa selama Ramadan kau telah membiasakan kan diri untuk tadarus Al-Qur’an maka janganlah kemudian hari ini kau biarkan Al-Qur’an tergeletak tanpa pernah disentuh. Bacalah Al-Qur’an karena Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi yang membacanya pada hari kiamat, Al-Qur’an akan menjadi penolong kita pada hari kiamat.
Ramadan akan berpesan kepada kita “Wahai saudaraku terkasih selepas aku meninggalkanmu janganlah kau tinggalkan shalat malam qiyamul lail karena selama Ramadan kalian telah mengerjakan shalat tarawih shalat witir terus selama 30 hari penuh oleh karena itu kerjakanlah qiyamullail meskipun tidak sebanyak yang kau kerjakan di bulan Ramadan” Allah berfirman “…dan di sebagian malam hendaklah kalian kerjakan shalat tahajud sebagai tambahan ibadah bagimu” mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’ala menempatkan kamu semuanya di tempat-tempat yang mulia tempat-tempat yang berkah dan seterusnya. Shalat malam inilah sarana yang paling tepat untuk kita mendekatkan diri kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tiap malam Allah Subhanahu Wa Ta’ala menunggu kita. Oleh karena itu mari kita sambut Allah Subhanahu Wa Ta’ala melalui shalat-shalat malam kita.
Ramadan akan berpesan “Wahai saudaraku terkasih setelah aku meninggalkanmu janganlah engkau berhenti melakukan amalan-amalan kebajikan yang pada saat itu aku mendampingimu walaupun kebajikan itu adalah sedikit tapi terus lakukan karena sebaik-baik amalan itu adalah yang dilaksanakan secara continue”. Sebaik-baik amal adalah yang dilakukan secara terus-menerus biarpun sedikit karena amal yang dilakukan secara terus-menerus itu akan menjadi akhlak bagi kita, akhlak itu hanya terbentuk ketika kita membiasakan diri kita membiasakan kehendak yang ada dalam diri kita membiasakan keadaan jiwa untuk senantiasa memunculkan perbuatan-perbuatan yang mulia itulah yang disebut dengan akhlakul karimah. Selama Ramadan kita telah dibiasakan untuk melaksanakan sedekah sedekah dan sedekah kita diringankan oleh Allah, oleh karena itu kita harus amalkan ini sebagai bagian dari hidup kita untuk keberkahan rezeki kita.