Mensyukuri dan Merawat Kemerdekaan
Pemateri : Dr. KH. Choeroni S.H.I., M.Ag., M.Pd.I.
Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Besok hari Sabtu tanggal 17 Agustus tahun 2024 kita akan memperingati, kita akan merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 itu artinya bangsa Indonesia akan menikmati kemerdekaan yang telah kita raih dan kita lalui selama 79 tahun. Kemerdekaan adalah Rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan merupakan nikmat bagi kita semua jika kita terus bersyukur atas nikmat kemerdekaan dan nikmat-nikmat Allah lainnya. Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan melipat gandakan nikmatnya kepada kita semua. Allah berfirman “Sungguh jika kalian bersyukur niscaya aku akan menambahkan nikmat kepada kalian, jika kalian mengingkari nikmatku maka pasti azabku sangat berat” Qur’an Surah Ibrahim ayat 7. Mensyukuri nikmat adalah dengan tidak menggunakan dalam kemaksiatan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan melakukan berbagai kebaikan dan buat baik kepada orang lain, kita syukuri kemerdekaan ini dengan melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi larangan-larangan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita lakukan tugas dan kewajiban kita sebagai ayah sebagai orang tua sebagai anak sebagai suami sebagai seorang ibu sebagai seorang istri sebagai guru sebagai murid sebagai pejabat rakyat sebagai orang yang hidup bertetangga sebagai orang yang hidup bermasyarakat dan orang yang hidup berdampingan dengan umat-umat yang lain. Jika masing-masing kita telah mengetahui memahami dan melakukan tugas dan kewajibannya sebagaimana mestinya maka negara ini akan menjadi di negara yang aman dan sentosa.
Kemerdekaan adalah nikmat yang menjadikan Kita terbebas dari berbagai belenggu. Nikmat kemerdekaan adalah pintu yang membuka nikmat-nikmat yang lainnya; dengan nikmat kemerdekaan kita dapat merasakan nikmatnya beribadah dengan leluasa; dengan nikmat kemerdekaan kita dapat merasakan nikmatnya belajar dan mengajar; dengan nikmat kemerdekaan kita dapat menikmati kebersamaan kita sebagai saudara seagama saudara sebangsa dan saudara setanah air dan dengan kenikmatan kemerdekaan kita bisa membangun negeri ini secara bersama-sama. Oleh karena itulah mari kita rawat dan lestarikan nikmatkan ini dengan sebaik-baiknya jangan sampai nikmat yang agung ini terlepas dari kita. Untuk itu kita harus selalu merawatnya. Bagaimana cara merawat dan melestarikannya? Yaitu dengan cara terus membangun negeri ini dan selalu memperbaikinya kita mulai dengan membangun dan memperbaiki diri dan keluarga kita ibarat sebuah bangunan maka Indonesia terdiri dari banyak sekali batu bata dan komponen-komponen lainnya. Kita dan keluarga kita adalah salah satu dari batu bata dan elemen-elemen tersebut jika semua batu bata dan nilainya baik dan kuat maka bangunan negeri ini akan kuat sebab sebaliknya jika ada salah satu saja dari atau beberapa batu bata yang rapuh atau elemen-elemen yang lainnya rapuh maka bisa jadi hal itu akan berakibat rapuhnya bangunan sel-sel negeri ini bahkan bisa menjadikan seluruh bangunan menjadi runtuh.
Negeri ini tidak hanya berupa wilayah geografis yaitu tanah air dan udara semata tapi lebih dari itu. Negeri Ini juga mencakup manusia yang merupakan penduduk negeri yang di tangan merekalah nasib negeri ini akan seperti apa. Oleh karena itu kita utamakan membangun manusia sebelum membangun yang lainnya karena sendi dan tiang penyangga dari bangunan negeri ini tiada lain adalah akhlak karimah dari para penduduknya, lalu apa gerangan pondasi dari bangunan negeri ini? Pondasinya adalah paham dan haluan yang modern atau wasathiyah yaitu faham dan haluan yang moderat dalam politik ekonomi pendidikan dan lainnya terutama dalam wasathiyah dalam hal keagamaan. Islam memerintahkan agar kita semua berpaham moderat atau wasathiyah dan tidak hulu atau tidak melampaui batas yang digariskan Islam dan tidak taksir atau ceroboh sehingga tidak sampai pada batas yang digariskan Islam tidak ekstrim kanan dan tidak ekstrem pada keagamaan yang moderat adalah paham yang diajarkan dan disampaikan oleh para ulama ahlussunnah wal jamaah dan diyakini oleh mayoritas umat Islam dari masa ke masa. Paham inilah harus selalu kita junjung tinggi, kalau kita ingin membangun negeri ini karena fakta sejarah membuktikan bahwa pemikiran yang hulu dan tafsir serta ekstrim telah memporak pandakan melulantakan berbagai bangsa dan negara.Jika kita mencintai negeri ini, jika kita cinta tanah air ini maka buktikan cinta itu jangan hanya cinta yang terucap di bibir saja tapi cinta yang benar-benar cinta yaitu cinta yang senantiasa mendorong kita untuk terus membangun dan memperbaiki negeri ini. Marilah kita bangun dan perbaiki negeri ini dengan menjadi pribadi-pribadi yang saleh pribadi-pribadi yang berilmu beramal dan penuh dedikasi untuk membangun negeri ini pribadi-pribadi yang saleh akan melahirkan keluarga-keluarga yang saleh dan keluarga-keluarga yang saleh akan mewujudkan masyarakat yang saleh jadi kesalehan individu akan mewujudkan kesalehan sosial kesalehan sosial akan menjadikan negeri ini aman sentosa dan sejahtera dengan kesalehan sosial segala perbuatan jahat Insyaallah akan terputus dari negeri ini dan di dunia ini. Untuk itu jangan pernah bosan untuk terus mengkampanyekan paham-paham ahlussunnah wal jamaah yang wasathiyah dan rahmatan lil alamin paham moderat lah yang akan menjadikan Indonesia sebagai baldatun thayyibatun warun Ghofur. Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-79 Nusantara Baru Indonesia Maju.
Source: https://youtu.be/5EWUOEbHq2s