Hikmah Tahun Baru Hijriah
Kajian Jumatan – Jumat 26 Juli 2024
Pemateri : Dr. H. Mustopa Halmar, M.Ag
Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Di bulan Muharram merupakan karunia yang demikian agung karena itu marilah kita gunakan kesempatan ini untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan ikhtiar yang maksimal dengan berbagai kemampuan yang kita miliki Insyaallah kita akan masuk ke dalam golongan hamba-hamba Allah yang muttaqin. Saat ini ternyata kita sudah berada di Jumat ketiga tahun baru Hijriah ada baiknya kita terus melakukan muhasabah introspeksi evaluasi diri terhadap perjalanan hidup ini melakukan hijrah dan melakukan amal saleh secara istiqamah. Pergantian tahun ini tidak boleh dimaknai sebagai pergantian waktu seperti biasanya momentum ini memiliki makna dan hikmah mendalam yang jika dimaksimalkan akan membuahkan kesuksesan dan keberkahan dalam hidup bergantinya tahun ini harus dijadikan sebagai waktu untuk melakukan muhasabah evaluasi diri terhadap perjalanan hidup selama ini agar ke depan tampil lebih baik lagi jangan sampai dengan terus berjalan waktu kita tidak mampu mengambil hikmah atau pelajaran dengan merenungkan masa lalu kita bisa meninggalkan hal-hal yang negatif dan mengambil sisi-sisi positif sebagai bekal menghadapi masa depan kita harus optimis bisa melakukan perubahan lebih baik di masa yang akan datang dengan terus melakukan ikhtiar yang terbaik. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia tergolong orang yang beruntung, siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin maka ia tergolong orang yang merugi, siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka ia yang dilaknat atau celaka” hadits riwayat Al-Hakim Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman mengingatkan kepada kita kepada orang-orang yang beriman “Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok, bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan”.
Setelah melakukan muhasabah bersegeralah kita hijrah dalam pengertian sebagaimana yang disabdakan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam “Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala” meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah untuk selanjutnya melaksanakan apa yang diperintah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Umar Bin Khattab ketika mengadakan konferensi untuk menentukan kalender Islam meminta pendapat dari para sahabat-sahabat Ali Bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah mengusulkan bahwa kalender Islam dihitung mulai dari peristiwa hijrah Nabi dan para sahabat dari Makkah ke Madinah dengan harapan agar setiap datang pergantian tahun semangat umat Islam bangkit menirukan semangatnya para sahabat-sahabat dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Saat itu hijrah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dari Makkah tanah kelahirannya bukanlah pindah karena kalah bukan pindah karena putus asa ataupun pindah karena lari dari masalah. Hijrah beliau ini adalah perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan momentum untuk lebih melebarkan segala dakwah untuk meraih kesuksesan dalam syiar agama Islam di Jazirah Arab dan meluas ke seluruh penjuru dunia langkah yang dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memiliki hikmah bagi kita yang bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.Hikmah dari hijrah diibaratkan dengan memindahkan anakan tanaman dari induknya bisa kita amati tanaman yang tumbuh bergerombol di tempat asalnya seperti pisang padi ataupun tanaman lain nya cenderung akan lambat dalam pertumbuhannya akan berbeda jika anakan tanaman tersebut dipindahkan ke lokasi lain yang lebih luas maka akan bisa tumbuh dengan baik dan cepat berkembang dalam Al-Qur’an. Allah telah menyebutkan bahwa orang yang mau berhijrah akan mendapatkan kelapangan rezeki Allah akan menurunkan keberkahan dan menyiapkan ganjaran yang besar kepada setiap individu yang memiliki niat baik dalam hijrahnya. “Siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya akan mendapatkan di bumi ini tempat hijrah yang banyak dan kelapangan rezeki dalam hidup siapa yang keluar dari rumahnya untuk berhijrah karena Allah dan Rasulnya kemudian meninggal sebelum sampai ke tujuan sungguh pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Muhasabah introspeksi diri dan hijrah kepada Allah diperintahkan dalam Islam keduanya akan memiliki daya perubahan yang sangat besar jika dilaksanakan secara istiqamah. Mam dan konsisten sebaik-baik amal perbuatan yang baik adalah jika dilakukan secara Isah walaupun sedikit Allah berfirman di dalam suratilat ayat 30 illah Bismillahirrahmanirrahim “Sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan un kepada mereka. Jangan takut dan janganlah kamu bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan Allah kepada kalian”.
Source: https://youtu.be/u5qzlAThGws