Kajian
3 Wasiat Malaikat Jibril Pada Nabi Muhammad S.A.W

3 Wasiat Malaikat Jibril Pada Nabi Muhammad S.A.W

Kajian Jumatan –  Jumat 5 Juli 2024

Pemateri : Dr., Drs., H. Nur’l Yakin Mch, S.H., M.Hum

Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf

Suatu malam Malaikat Jibril Alaihissalam datang menjumpai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian Malaikat Jibril berpesan kepada beliau yang sesungguhnya pesan kepada beliau ini adalah pesan juga untuk umatnya bukan hanya untuk pribadi beliau tapi juga pesan untuk umatnya ini sudah dibukukan di dalam sebuah Mu’jam yakni Mu’jam Alausat nomor 4278 dengan riwayat “Hiduplah sesuka hatimu tapi ingat bahwa sesungguhnya kamu bakal meninggal atau bakal mati”. Ketika Nabi Muhammad diberi kebebasan hidup terserah mau berbuat apa semaunya dia tetapi jangan lupa ingat setelah kita hidup maka akan diakhiri dengan kematian tidak ada seorang pun yang lepas dari kematian tua muda laki perempuan anak atau orang tua besar kecil pandai bodoh semuanya akan diakhiri dengan sebuah kematian maka beliau memberikan gambaran bahwa kematian adalah seperti pintu yang dimasuki oleh seluruh manusia seluruh makhluk yang hidup di dunia ini akan lewat pintu yang namanya kematian tidak ada seorang pun yang bisa lepas walaupun dia bersembunyi di bawah kamar besi tetap malaikat akan menjemputnya kalau sudah saatnya dia harus menghadap sang Ilahi.

Sesungguhnya kematian itu ada dua yang pertama adalah kematian Husnul Khatimah yang kedua kematian yang diberi predikatul Khatimah. Kematian yang Husnul Khatimah adalah kematian yang ketika orang itu dijemput oleh malaikat diambil nyawanya maka tingkat ketakwaannya adalah grafiknya sangat tinggi sehingga kebetulan pas tinggi dicabut oleh malaikat pencabut roh maka dia meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah tidak setiap orang bisa menjadi Husnul Khatimah karena kebiasaan manusia kadang-kadang biasanya berbuat baik tapi ketika Malaikat Jibril datang menjemputnya justru dia dalam kondisi yang tidak sedang melaksanakan suatu ibadah penyerahan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala ketika dia dalam keadaan maksiat kepada Allah maka pasti dia disebut dengan kematian yang naillah. Oleh karena itu mari kita semua selalu mengisi waktu kita karena tidak tahu kapan kita akan dijemput malaikat Izrail maka kita setiap kali kita harus kembali kepada Allah sebagai hamba Allah maka tugas kita adalah kecuali beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ada orang yang sangat takwa yang tadi disebutkan dengan orang selalu dekat dengan Allah maka dia akan meninggal ketika grafiknya tinggi ketakwaannya cukup tinggi maka dia akan menjadi Husnul Khatimah Tetapi ada juga orang yang tidak dalam keadaan sangat tinggi tetapi persis ketika malaikat pencabut nyawa itu datang dia dalam kondisi yang sangat dekat dengan Allah bisa jadi sedang shalat bisa jadi sedang mengaji Al-Qur’an bisa jadi sedang belajar maka semuanya ini adalah akan mengantarkan dia menjadi seorang yang meninggal dalam keadaan Husnul Khatimah. Tidak ada orang yang bisa mengira kapan saya akan meninggal kalau kita menemui malam hari apakah kita bisa menjamin bahwa pagi hari kita akan masih bisa hidup sehingga kita akan bisa menunda kebaikan ini besok pagi saja tapi ternyata kematian ini tidak bisa kita kira-kira dengan otak manusia karena semuanya adalah gaib terserah Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Banyak sekali orang yang sehat tapi tidak tahu sebabnya tidak karena sakit tidak karena menderita sesuatu yang membahayakan dirinya tapi tahu-tahu dia meninggal dunia oleh karena itu kembali kepada bahwa kita tidak tahu apa yang akan dikerjakan oleh Allah untuk mencabut kita yakni lewat malaikat maka kita harus selalu kembali kepada kesadaran kita bahwa mati adalah ada di hadapan kita.

Kemudian pesan yang kedua Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam “Kerjakan apa yang kamu suka karena sesungguhnya akan dipertanggungjawabkan apa saja” boleh kamu lakukan shalat sehari semalam full boleh, tidak shalat pun boleh tapi ingat itu akan dipertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala; kita akan menjadi orang yang beriman boleh, akan menjadi orang kafir pun boleh karena akhirnya kita akan memenuhi pertanggung jawabkan dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala selama hidup boleh kita memberi kebebasan kepada diri kita sendiri untuk melakukan apa saja tetapi jangan lupa bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban. Beriman boleh menutup aurat, boleh membuka aurat boleh bagi wanita tetapi jangan lupa nanti akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita ingat sekecil apapun perbuatan baik harus kita hargai karena sekecil apapun kata Rasulullah bahwa sekecil apapun perbuatan baik itu ada barokahnya jangan sampai kita anggap remeh karena perbuatan baik itu sangat kecil mungkin tidak ada harganya di hadapan kita, sekecil kebaikan itu mungkin tidak ada yang melihat kita di tengah malam membantu orang yang sedang kelaparan barangkali hanya seribu nilainya tetapi ketika itu kita sedang oleh Allah diberikan barokah sehingga walaupun 1000 kita akan mendapatkan balasan yang luar biasa dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk itu ada orang yang di dunia itu tidak pernah diperhitungkan tapi karena dia itu berbuat ikhlas karena Allah tanpa harus dilihat oleh orang lain maka dia akan mendapatkan sesuatu balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sangat berharga. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman surat Yasin ayat 65 pada hari ini kami tutup mulut, mulut kamu, hatimu, kami tutup mulut-mulut mereka dan kemudian kaki-kaki mereka menjadi saksi tidak bisa kita mengatakan tidak ketika kita berbuat karena apa mulut kita tidak bisa untuk bicara sedangkan kaki kita menjadi saksi bahwa dia sebagai pelaku yang membantu mengantarkan kita berbuat jahat berbuatlah sesuka hati yang jelek silahkan, yang baik silahkan; kata Malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tapi ingat bahwa semuanya ada akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.Kemudian yang ketiga pesan Malaikat Jibril “Cintailah apa yang kamu suka karena dia akan berpisah denganmu silahkan kita mencintai keluarga mencintai istri mencintai anak mencintai harta mencintai kedudukan mencintai pangkat secinta-cintanya, tapi ingat yang dicintai itu nantinya akan berpisah dengan Anda” jabatan dicintai tapi tidak mungkin terus akhirnya akan berpisah juga, istri dicintai tentu tetapi akhirnya juga akan berpisah, anak dicintai silahkan tapi ingat nanti akan pisah. Ketika meninggal orang itu digambarkan oleh Beliau Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akan diantar oleh tiga hal; yang pertama adalah keluarganya akan mengantar ke kubur, yang kedua akan diantar oleh hartanya dan yang ketiga dia akan diantar oleh amalnya. Apakah betul Rasulullah akan diantar tiga hal tersebut? Tidak katanya, yang dua pulang yakni keluarga pulang, harta pulang yang tinggal adalah amal-amalnya. Shalat dzuhurnya shalat asharnya puasanya hajinya zakatnya itu yang tinggal dikubur yang akan menemani almarhum tersebut tidak ada yang tinggal di sana kecuali amaliah. Kita punya harta triliunan yang disedekahkan hanya 5 juta ya yang akan ketemu 5 juta itu yang lain pulang ke rumah pulang kepada keluarganya pulang pada ahli waris garisnya kemudian akhir dari dialog tersebut Malaikat Jibril menutup “Ya Muhammad” kata Malaikat Jibril “Kemuliaan manusia adalah terletak pada qiamu bail yakni shalat tahajudnya itu yang akan memberikan kemuliaan manusia dan tidak butuhnya dia kepada manusia ketika manusia sudah tidak lagi membutuhkan kepada manusia lain itu suatu kehormatan yang luar biasa bandingannya adalah seperti orang melaksanakan shalat malam”. Semoga kita diberi Taufik Hidayah dan inayah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan pesan tiga yang sangat pendek itu.

Source:  https://youtu.be/2O3jdcMOieQ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *