Penyakit Jantung; Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
Penderita jantung saat ini semakin banyak di Rumah Sakit Sultan Agung, bukannya turun tapi terjadi peningkatan. Jumlah yang sangat-sangat signifikan kita seringkali dengar ada tetangga kita, saudara kita, teman kita, yang tiba-tiba meninggal mendadak, meninggalkan istirahat, meninggal dalam keadaan bekerja, bahkan dalam keadaan Istirahat. Kalau ada orang yang secara mendadak, maka hampir dapat dipastikan penyebabnya adalah karena penyakit jantung. Dalam hal ini adalah penyakit jantung koroner, penyakit jantung pada saat ini merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia umat manusia. Yang paling ditakuti sebab jika seseorang terserang penyakit ini bukan dalam hitungan bulan atau hari tapi bisa dalam hitungan jam bahkan menit, orang bisa terenggut nyawanya. Sebenarnya bahaya penyakit jantung ini jauh-jauh telah diperingatkan oleh Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, artinya hadits ini adalah muttafaqun alaih sehingga bisa digunakan sebagai dasar dalam kita berpijak. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda ala innal jasadi jasad wa fasadat fasadat jasadu ala wahial yang artinya kira-kira “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada daging muda. Jika ia sehat baik maka sehatlah seluruh tubuh dan jika dia rusak sakit maka sakitlah seluruh tubuh”. Imam Ghazali dalam salah satu kitabnya menafsirkan yang dimaksud al qalb dalam klimis ala washola pada hadits ini memiliki dua pengertian pertama alq ditafsirkan sebagai satu benda yang nyata real secara fisik yaitu segumpal daging yang berbentuk dan berukuran segenggaman tangan yang berada di rongga kiri karena ketika Rasulullah menyampaikan hadits ini, Rasulullah sambil menggeng satu genggaman dan diletakkan di sebelah kiri yang dimaksud al qalb oleh Imam Ghazali dalam ini adalah jantung. Yang kedua al qalb bisa mempunyai pengertian yang tidak nyata abstrak, sesuatu yang tidak dapat dilihat dan diraba. Pengertian yang kedua ini cocok dengan pengertian al qalb yang selama ini kita pahami yaitu hati atau tepatnya hati nurani. Sebagaimana doa yang selalu kita panjatkan “Wahai Dzat yang membolak-balikkan al qalb, tetapkanlah kami ini pada agama”.
Pengertian al qalb sebagai jantung. Kenapa Imam Ghazali sampai pada kesimpulan bahwa al qalb yang dimaksud dalam hadits itu adalah bukan secara fisik, yang lebih kita kenal sebagai hati? Pertama penggunaan istilah al qalb. Al qalb itu memang dalam bahasa Arab adalah jantung. Bukan hati, karena kalau hati secara fisik dalam bahasa Arab itu adalah al kabid. Ketika Rasulullah menyampaikan ini beliau sambil menggenggamkan tangan, segenggaman tangan kemudian diletakkan di dada sebelah kiri dan ini tentu sesuai dengan bentuk dari jantung dan ukuran dari jantung, serta letak dari jantung yang ada di dada sebelah kiri pengertian dan penafsiran al qalb sebagai jantung ini sangat relevan dengan kondisi dan perkembangan ilmu kedokteran saat Ini. Jantung merupakan organ tubuh yang sangat vital, organ tubuh yang mempengaruhi seluruh organ-organ yang lain karena dari jantung maka akan dialirkan seluruh darah ke dalam tubuh.
Yang terpenting adalah bagaimana supaya jantung kita tetap sehat dan kemudian seluruh badan kita menjadi sehat. Paling tidak ada empat resep supaya jantung kita menjadi sehat.
- Yang pertama menciptakan ketenangan hati. Hati yang tenang merupakan resep utama jantung. Orang yang hatinya selalu dirundung resah gelisah akan menyebabkan dikeluarkannya hormon adrenalin yang berlebihan, dan ini akan mengakibatkan kerja jantung yang semakin cepat kuat dan isi terus-menerus akan menjadikan kerusakan pada jantung. Ketenangan hati tidak bisa diperoleh dengan cara apapun. Ketenangan hati hanya bisa didapatkan dari dzikrullah. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Ar Ra’d ayat 28 “Ingatlah hanya dengan dzikrullah, hati akan menjadi tenang. Tentu yang dimaksud dzikrullah ini bukan hanya sekedar dzikir secara lafal. Secara lafal kita mengucapkan subhanallah, subhanallah itu dzikir. Tetapi pengertian dzikir tentu jauh dari itu. Bagaimana setiap aktivitas yang kita lakukan, kita selalu ingat kepada Allah.
- Yang kedua supaya jantung kita sehat, tidak merokok atau paling tidak mengurangi rokok. Kita semua paham bahwa rokok ini sangat-sangat berpengaruh terhadap kesehatan jantung. Bahkan dari berbagai macam penelitian disimpulkan merokok itu menyebabkan pembuluh darah jantung menjadi sempit, resiko terhadap serangan jantung meningkat dan kematian akibat serangan jantung juga meningkat. Ketika seseorang merokok maka lebih dari 4000 bahan kimia terhisap masuk termasuk racun-racun yang sangat berbahaya; racun nikotin, racun tar dan karbon monoksida dan racun-racun ini akan mengakibatkan kerusakan jantung. Pembuluh darah paru-paru bahkan sistem maka wajar dalam setiap kemasan rokok itu ada tulisan yang kita baca merokok membunuh sigaret merusak juga paru-paru.
- Yang ketiga supaya jantung kita tetap sehat olahraga yang teratur. Seperti apa untuk olahraga? Untuk jantung. Olahraga dengan intensitas seberapa frekuensinya paling tidak seminggu tiga kali dengan durasi waktu paling tidak 30 menit, itu yang mempunyai efek untuk kesehatan jantung kita. Kalau misalnya wujudnya dalam bentuk jalan kaki paling tidak rutin jalan kaki. Kalau pertama mungkin mulai dari 5.000 langkah, 7.500 langkah nanti bisa meningkat menjadi 10.000 langkah. Itu adalah olahraga yang menyehatkan kondisi jantung kita.
- Yang terakhir yang keempat adalah pola makan yang baik atau makanan yang baik. Seperti apa makanan yang baik? Makan yang baik tentu yang pertama adalah halalan thayyiban. Kemudian makanan itu bervariasi, bervariasi itu artinya makan segala makan makanan yang tidak ada kontra-indikasi. Bagi kita yang mengandung makronutrien maupun mikronutrien dan seimbang, itu artinya jumlahnya disesuaikan dengan aktivitas dan kebutuhan. Kalau aktivitasnya besar maka yang dibutuhkan yang memang makan banyak, kalau tiap hari tidak pernah beraktivitas duduk saja di kursi (kalau istilah anak sekarang mager) tentunya tidak bisa makan banyak karena kalau itu makan banyak maka akan menjadi beban bagi tubuh kita.
Paling tidak dengan empat resep ini yaitu bagaimana kita selalu menjaga ketenangan hati, tidak merokok atau mengurangi rokok, kemudian olahraga yang baik dan pola makan yang baik. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan jantung kita sehat. Kalau jantung kita sehat, badan kita sehat, jasmani dan rohani kita juga sehat.
Pemateri : Dr. H. Masyhudi A.M., M.Kes.
Source: https://youtu.be/k3-HbXGiyEA