Kisah Seorang Pemuda Yang Berbakti Kepada Orang Tua
Kajian Kultum Ba’da Dzuhur – Kamis 4 Juli 2024
Pemateri : Ust. Mustain, M.Pd.I
Lokasi : Masjid Abu Bakar Assegaf
Dalam kitab Irsyadul Ibad halaman 93 karya Al Imam As Syekh Zainuddin Al-Mibari Imam Al-Yaabri menceritakan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala mewahyukan kepada Nabi Sulaiman Alaihissalam “Wahai Nabi Sulaiman, tolong keluarlah kau dari istanamu dan pergilah engkau ke pinggir laut maka engkau akan menemukan sebuah hal yang sangat mengagungkan” maka Nabi Sulaiman Alaihissalam mengejak pasukannya yang terdiri dari manusia dan bangsa jin setelah sampai di pinggir laut Nabi Sulaiman mengamati ke kanan dan ke kiri untuk melihat apa yang telah disampaikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk melihat suatu hal yang sangat mengagungkan tetapi belum ditemukan di kanan kiri laut itu kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan kepada Jin Ibrit “Wahai Jin tolong menyelamlah ke dasar laut engkau lihat dan kau amati apa yang ada di dalam laut itu dan kembalilah kepadaku untuk kau lapor apa yang telah kau lihat” kemudian Jin pun menyelam ke dasar laut tak lama kemudian Jin itu kembali dan melaporkan kepada Nabi Sulaiman “Wahai Nabi Sulaiman saya sudah menyelami laut ini sangat jauh namun saya tidak mampu untuk sampai ke dasar laut dan tidak menemukan hal yang mengagungkan itu” kemudi bahkan Jin Ibrit yang kedua “Wahai Jin tolong menyelamlah ke dasar laut dan engkau laporkan apa yang engkau lihat di dalamnya” kemudian Jin itu tak lama kembali dan melaporkan kepada Nabi Sulaiman “Wahai Nabi Sulaiman saya sudah menyelam ke dasar laut tetapi saya juga tidak menemukan hal yang mengangungkan itu padahal saya sudah dua kali menyelam ke dasar laut itu” kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan kepada Asif bin Barhiah beliau adalah Wazir termasuk Waliullah dia memerintahkan kepada Asif “Wahai Asif tolong menyelamlah ke dasar laut dan laporkan kepadaku apa yang engkau amati” ini tertuliskan dalam Al-Qur’an. Akhirnya Asif pun menyelam tak lama kemudian Asif pun muncul dengan membawa kubah sebuah ruangan yang bentuk persegi dengan cungkup sebagai penutup, bangunan ruangan ini terdiri dari empat pintu.
Pintu yang pertama terbuat dari intan Dur yang kedua Intan Jauhar yang ketiga Intan Zabarjat yang berwarna hijau kemudian pintu yang keempat terbuat dari intan Yagut berwarna merah dan anehnya pintu yang dari dasar laut berempat itu tidak tertutup; semuanya terbuka dan tidak ada setetes air pun yang masuk di dalam ruangan itu. Akhirnya orang-orang pun kaget karena di dalam ruangan itu ada seorang pemuda yang sangat amat tampan dengan memakai baju yang sangat indah dan dilihat bersama ada seorang pemuda yang sedang melaksanakan ibadah shalat di dalam kubah itu. Akhirnya Nabi Sulaiman masuk dan menyampaikan salam gerangan apakah yang membuat Anda sehingga engkau mampu hidup di dalam dasar laut yang amat dalam ini wahai pemuda. Pemuda itu menjawab “Wahai Nabi dulu saya punya kedua orang tua bapakku sudah lumpuh tidak bisa beraktivitas sedangkan Ibuku buta kedua matanya, saya merawat beliau selama 70 tahun” jadi pemuda ini merawat ibunya selama 70 tahun menjelang wafatnya ibuku berdoa “Ya Allah panjangkanlah usia anakku dalam ketaatan kepada-Mu. Sedangkan bapakku menjelang wafatnya juga berdoa untukku “Ya Allah berikanlah tempat untuk anakku dalam beribadah kepadamu sebuah tempat yang tak diketahui dan tidak bisa dijangkau oleh bangsa setan” kemudian Nabi Sulaiman bertanya zaman siapakah engkau pertama kali ke pinggir laut itu? Sejak di zaman Nabi Ibrahim Alaihissalam khalilullah sejenak Nabi Sulaiman menghitung Tarikh sejarah Islam sampai pemuda saat itu ditemukan bahwa pemuda itu sudah berada di dalam laut selama 2.400 tahun sehingga pemuda itu hidup di dasar laut selama 200 tahun. Kemudian Nabi Sulaiman bertanya; “Lalu bagaimana cara engkau memenuhi kehidupanmu makan dan minum? Pemuda itu menjawab “Wahai Nabi, setiap hari datang seekor burung membawa makanan di paruhnya yang berwarna kuning sebesar kepala manusia kemudian saya memakannya makanan itu ada semua rasa lezat yang ada di dunia ini setelah saya makan itu rasa lapar haus ku, rasa dingin panas, ngantuk pun hilang sehingga hari-hariku hanya kuhabiskan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala”. Setelah itu Nabi Sulaiman menyampaikan kepada pasukannya “Lihatlah kalian, menyaksikan sendiri bahwa Allah mengabulkan mengijabahkan doa dari kedua orang tuanya”.
Oleh karena itu janganlah pernah kita menyakiti bahkan sampai kita berdurhaka kepada beliau berdua.
Source: https://youtu.be/zMJU1jySeHc